Kamis 11 Oct 2018 16:27 WIB

Otomatisasi Dorong Efisiensi dan Lonjakan Produksi PG Sragi

PG Sragi dipandang holding sangat potensial dan memang pantas dikembangkan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja sedang melakukan pekerjaan perbaikan komponen mesin giling Pabrik Gula (PG) Sragi, di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Foto: Bowo Pribadi.
Pekerja sedang melakukan pekerjaan perbaikan komponen mesin giling Pabrik Gula (PG) Sragi, di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Kebijakan otomatisasi dan efisiensi yang dilakukan di unit kerja Pabrik Gula (PG) Sragi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, berbuah manis. Pabrik yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX ini bahkan segera ditingkatkan kapasitasnya dari 2.500 hingga 2.800 Ton Cane per Day (TCD) pada 2020 mendatang.

Asisten teknik, Andreas Dipa Utama mengungkapkan, PG Sragi yang sebelumnya merupakan eks PG Comal Baru ini sebelumnya memiliki kapasitas 1.500 TCD dan mempekerjakan hingga 1.200 orang karyawan.

Guna meningkatkan produktivitas, pada 2017 holding mulai malaksanakan langkah-langkah otomatisasi peralatan produksi PG Sragi yang umumnya sudah mulai uzur.

Seperti boiler yang berfungsi sebagai penggerak turbin pembangkit dan mesin penggiling serta peralatan pemurnian guna memisahkan kristal dengan air yang semula dilakukan secara manual.

Untuk boiler, lanjutnya, PG Sragi yang semula menggunakan 12 unit boiler manual mempekerjakan hingga 1.200 orang karyawan.

Setelah dilakukan otomatisasi dan diganti menjadi dua unit boiler yang berkapasitas lebih besar PG Sragi sekarang hanya butuh 600an pekerja.

Pun demikian dengan otomatisasi pada mesin pemurnian, sebelumnya untuk memisahkan kristal dengan air saat produksi membutuhkan sekitar 135 orang tenaga pekerja.

Namun sekarang cuma butuh lima orang pekerja. "Sehingga dari sisi tenaga kerja, otomatisasi perusahaan saat ini jauh lebih efisien," jelasnya, di PG Sragi, Rabu (10/10).

Manager PG Sragi, Widodo Sudarmojo menambahkan, selain efisiensi, upaya otomatisasi yang dilakukan di PG Sragi ini juga mampu mendorong capaian produksi PG Sragi.

Menurutnya, pada 2018 ini, produksi PG Sragi menggiling tebu sebanyak 230 ton dengan renedemen 7,12 persen. Produksi ini menghasilkan gula kristal mencapai 16.100 ton.

Dibandingkan dengan target produksi 2018, total produksi PG Sragi ini mampu melampaui hingga lima persen. Bahkan PG Sragi menyumbang 47 persen dari total produksi gula PTPN IX.

"Artinya, di antara lima pabrik gula yang dikelola PTPN IX dan saat ini aktif, PG Sragi menunjukkan progres yang paling positif dan menggembirakan," ujarnya.

Atas capaian ini, masih jelas Widodo, PG Sragi dipandang holding sangat potensial dan memang pantas dikembangkan. Sehingga pada 2020, PG Sragi akan ditingkatkan kapasitasnya mencapai 4.000 TCD.

Sedangkan akhir tahun ini proses peningkatan kapasitas produksi ini sudah direalisasikan. Adapun proses perbaikan dan penambabana peralatan dperkirakan bakal memakan waktu 1,5 tahun.

Karena beberapa mesin harus didatangkan dari luar negeri. "Sehingga pada 2020, PG Sragi ini dkpastikan sudah bisa berproduksi dengan kapasitas giling mencapai 4.000 TCD," kata dia, didampingi Asisten Produksi PG Sragi, Erwin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement