Kamis 11 Oct 2018 04:27 WIB

JK Tekankan Pentingnya Asuransi dan Risiko Keuangan Bencana

Kerusakan akibat bencana bisa membebankan anggaran negara dan masyarakat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Jusuf Kalla
Foto: Antara
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai pentingnya solusi risiko keuangan dan asuransi bencana terhadap aset-aset negara yang rusak karena bencana alam. Hal itu disampaikan Jusuf Kalla saat hadir dalam acara High Level Dialogue on “Disaster Risk Financing and Insurance in Indonesia (DRFI) yang bertajuk “The National Strategy To Build Fiscal Resilience” di Bali International Convention Center (BICC), Rabu (10/10).

"Bukan hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga suatu hal yang sangat penting untuk negara manapun di dunia ini," ujar Jusuf Kalla dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Rabu (10/10).

Karena menurut JK, bencana bisa selalu datang tanpa diduga. Ini tentu akan menyebabkan banyak kerusakan-kerusakan yang kemudian membebankan anggaran negara dan masyarakat di daerah tersebut.

"Oleh karena itu, saya berterima kasih diselenggarakannya DRFI ini, mengingat baru saja di Indonesia terjadi bencana besar, baik (gunung meletus) di Bali, gempa di lombok, dan tentu gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah," kata JK.

JK pun menyadari hal tersebut memang menjadi risiko negara yang menjadi bagian dari jalur ring of fire seperti Indonesia. Namun, ia menilai semua pihak harus mempunyai perhatian, khusus baik sebelum maupun bencana.

"Apakah itu gempa bumi, tsunami, longsor, banjir atau kekeringan. itu merupakan suatu kejadian yang sering terjadi di banyak bagian di Indonesia ini," katanya.

JK melanjutkan, masalah yang dihadapi khususnya berdasarkan pengalaman Indonesia, apabila terjadi bencana,  semua rehabilitasi dan rekonstruksi dibiayai dengan APBN, sehingga negara kesulitan untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Untuk itulah, ia berharap pertemuan hari ini dapat membicarakan kerja sama internasional dari sisi bagaimana membiayai rehabilitasi dan rekonstruksi apabila terjadi bencana, di manapun terjadi di dunia ini, khususnya di Indonesia, sehingga tidak harus mengandalkan bantuan internasional.

"Kita tentu bicarakan dan bagaimana solusinya. Salah satu solusinya ialah tentu persiapan dan memberikan kesadaran dan melaksanakan apa yang dapat kita lakukan, seperti asuransi daripda bencana," katanya.

Dalam forum, ini juga ia mengajak kepada peserta delegasi untuk mendiskusikannya hingga mendapat solusi yang terbaik agar negara mempunyai kesempatan mendapatkan suatu sistem yang baik seperti asuransi untuk aset-aset negara dan masyarakat, seperti gedung-gedung pemerintah, sekolah-sekolah yang rusak akibat bencana alam.

"Memang selalu kita berbicara ini dalam situasi yang sulit, kalau situasi sudah baik kadang-kadang dilupakan," kata Wapres JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement