REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carriers Association (Inaca) Bayu Sutanto menjelaskan, pertumbuhan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sudah diperkirakan terjadi dari tahun ke tahun. Angka pertumbuhan bisa mencapai tujuh persen atau bahkan lebih.
Bayu menjelaskan, optimistis itu bukan tanpa sebab. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih berada di angka lima persen menjadi salah satu indikasi atau cerminan pertumbuhan sektor transportasi udara. "Meski ada koreksi, pertumbuhan ekonomi nasional masih terus menunjukkan tren positif dan ini berdampak juga ke sektor transportasi udara," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (10/10).
Selain itu, PT Angkasa Pura terus melakukan pengembangan terhadap Bandara Soekarno-Hatta untuk lebih menarik minat pengguna jasa transportasi udara dan menambah kapasitas penumpang. Di antaranya dengan membangun east cross taxiway, runway 3, revitalisasi Terminal 1 dan Terminal 2 hingga pembangunan Terminal 4.
Tidak hanya itu, sekitar 60 persen penumpang pesawat di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta yang menyebabkan pertumbuhan penumpang terus terjadi. "Bisa dibilang, Soekarno-Hatta ini masih menjadi pusat ekonomi," ujarnya.
Kualitas Bandara Soekarno-Hatta semakin diperkuat dengan pencapaian internasionalnya. Menurut laporan Megahubs International Index 2018, bandara ini meraih nilai indeks konektivitas 249. Nilai tersebut hanya terpaut empat poin dari Bandara Internasional Changi di Singapura yang memiliki nilai indeks 253.
Sebelumnya, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta M Suriawan Wakan mengatakan pertumbuhan penumpang di bandara tersebut diprediksi pada akhir tahun ini dapat melebihi 67 juta orang. Pertumbuhan tersebut terlihat dari jumlah pergerakan penumpang dan pesawat di bandara yang mengalami lonjakan.
"Untuk pergerakan pesawat dari Januari hingga September 2018 realisasi pertumbuhan rata-rata mencapai 5 persen," kata Wakan, Selasa (9/10).
Wakan menambahkan untuk pertumbuhan penumpang selama Januari sampai September 2018 juga terus tumbuh. Rata-rata pertumbuhan penumpang di Bandara Soekarno Hatta pada periode tersebut menurutnya mencapai tujuh persen.
Dia mengatakan proyeksi pertumbuhan pergerakan pesawat hingga kuartal IV atau akhir tahun ini dapat mencapai rentang 5,5 persen sampai tujuh persen. Sedangkan untuk pergerakan penumpang prediksinya mencapai tujuh persen sampai delapan persen.
Pada 2017, jumlah pergerakan pesawat hingga kuartal III sebanyak 331.636 pergerakan. Sedangkan pada 2018 dengan periode yang sama hingga September mencapai 348.623 pergerakan. Sementara data penumpang hingga September 2017 sebanyak 46,617 juta jiwa dan realiasi pergerakan penumpang sejak Januari hingga September 2018 sebanyak 49,85 juta jiwa.