Senin 08 Oct 2018 22:20 WIB

Saham Penyedia Alat Berat Diburu Investor

Superkrane meraup dana segar Rp 210 miliar dari hasil IPO.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Satria K Yudha
Crane. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Crane. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masifnya pembangunan infrastruktur di Indonesia membuat investor pasar modal tertarik membeli saham perusahaan penyedia alat berat. Hal ini terlihat dari penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk yang kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 991 persen atau hampir 11 kali. 

Superkrane merupakan perusahaan penyewaan crane dan alat berat. Superkrane telah melakukan masa penawaran umum saham perdana pada 3-5 Oktober 2018 dengan harga pelaksanaan Rp 700 per saham. Jumlah saham yang dilepas mencapai 300 juta atau setara 20 persen saham setelah IPO. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 210 miliar. 

John Octavianus, Head of Investment Banking UOB Kay Hian Sekuritas, penjamin pelaksana emisi efek IPO Superkrane, menyatakan, ada tiga faktor yang membuat saham perdana perusahaan ini diburu investor.

Pertama, perseroan sangat terkait dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kedua, Superkrane adalah perusahaan penyewaan crane terbesar di Indonesia. Ketiga, valuasi saham IPO Superkrane murah. 

Dengan harga IPO Rp 70O, dia mencatat, EV/EBITDA saham Superkrane mencapai 4,2 kali berdasarkan estimasi kinerja 2019, diskon 40 persen dari rata-rata perusahaan pembanding sejenis tujuh kali. 

"IPO Superkrane menarik, karena di tengah kondisi pasar yang volatile, minat investor relatif kuat, sehingga seluruh saham IPO terserap dengan valuasi yang optimal," kata John di Jakarta, Senin, (8/10). 

Mayoritas saham IPO, John menerangkan, dialokasikan kepada investor jangka panjang, yang terdiri atas beberapa dana pensiun, aset manajemen, dan high networth investor. Dengan harga pelaksanaan Rp 700, seluruh saham dapat terserap oleh investor jangka panjang. 

Berdasarkan prospektus Superkrane, sebanyak 50 persen dana hasil IPO digunakan untuk pembayaran uang muka pembelian crane baru, 25 persen untuk membayar utang, dan sisanya untuk modal kerja. Pencatatan saham Superkrane akan berlangsung pada Kamis, (11/10). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement