Kamis 04 Oct 2018 17:57 WIB

Kurs Rupiah Tembus Rp 15 Ribu, BI: Jangan Lihat Levelnya

BI akan menjaga keseimbangan suplai dan permintaan valas di dalam negeri.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Rupiah Melemah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rupiah Melemah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menilai, kondisi rupiah yang sudah menembus level Rp 15 ribu per dolar AS masih dalam kondisi aman. Dia mengatakan, hal yang terpenting dalam memantau kondisi kurs adalah menjaga keseimbangan suplai dan permintaan valas di dalam negeri.

"Masih aman. Yang penting supply dan demand-nya berjalan dengan baik, inflasi juga terjaga dengan baik. Jadi, jangan terpaku pada level," kata Mirza di kantor BI, Jakarta pada Kamis (4/10).

Mirza mengatakan, saat ini sektor perbankan juga masih menunjukkan ketahanan yang kuat. Hal itu ditunjukkan dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang berada di atas 20 persen.

Dia menyebut, hal itu cukup kuat karena CAR minimal perbankan adalah 8,5 persen atau bila ada tekanan risiko minimal CAR adalah 14 persen. "Sekarang CAR di atas 20 persen, jadi masih kuat," katanya.

Selain itu, Mirza menegaskan, BI juga terus memperhatikan likuiditas. Dia mengatakan, BI memang sudah menaikkan tingkat suku bunga sebesar 150 basis poin sejak Mei 2018.

"BI pasti akan masuk ke pasar untuk tambah likuiditas jika memang likuiditas rupiah mengetat. Tapi, saat ini likuiditas masih cukup," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement