REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Afghanistan meminta perlakuan khusus untuk produk ekspor mereka. Menurut Airlangga, Afghanistan merasa kesulitan untuk mengekspor produknya ke Indonesia.
"Mereka merasa bahwa produk mereka itu kalau masuk ke Indonesia, tanpa perlakuan khusus itu sulit bersaing," ujar Airlangga di Istana Wakil Presiden, Kamis (4/10).
Airlangga menjelaskan, Afghanistan mempunyai potensi di bidang bahan baku farmasi dan herbal. Selain itu, Afghanistan juga merupakan produsen produk essential oil yang cukup besar.
Airlangga mengatakan, Afghanistan mengharapkan ada tarif khusus untuk produk yang diekspor ke Indonesia. Namun, menurut Airlangga, rata-rata tarif impor di Indonesia sudah nol persen. Oleh karena itu, pemerintah mendorong hubungan business to business antara Afghanistan dan Indonesia.
"Kita dorong B2B, dan mereka melihat bahwa pengembangan industri Indonesia relatif lebih unggul dari mereka, dan mereka ingin belajar bagaimana membuat kebijakan industri," kata Airlangga.