Kamis 04 Oct 2018 11:35 WIB

Puncak Kemarau, Petani Tetap Tanam Padi

Hasil panen gadu dua biasanya akan dihargai tinggi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Senin (9/3).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah petani menyemprotkan pestisida pada tanaman padi di areal sawah desa Limbangan, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Meski memasuki puncak musim kemarau, petani di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu tetap melakukan tanam padi. Untuk kebutuhan pengairannya, mereka memaksimalkan penggunaan mesin pompa air.

"Yang tanam lagi untuk ketiga kalinya itu di daerah-daerah yang dekat dengan saluran irigasi maupun sungai," ujar Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, Kamis (4/10).

Sutatang menyebutkan, para petani yang kembali memulai musim tanam untuk ketiga kalinya di tahun ini di antaranya di Kecamatan Widasari, Sukagumiwang dan Bangoda. Ketiga daerah tersebut, selama ini memang selalu melakukan tanam meski musim kemarau sedang berlangsung.

Sutatang mengungkapkan, kedekatan dengan saluran irigasi maupun sungai menjadi alasan keberanian petani di tiga daerah tersebut untuk kembali melakukan tanam. Selain dekat dengan bendung Rentang, adapula petani yang berani tanam karena dekat dengan Sungai Cimanuk.

"Karena dekat dengan sumber air, mereka pakai pompanisasi untuk pengairannya," tutur Sutatang.

Selain mudahnya memperoleh air, keberanian para petani di tiga daerah itu untuk tetap tanam padi juga didorong hasil panen gadu dua biasanya akan dihargai tinggi. Pasalnya, kebanyakan petani baru akan kembali melakukan tanam saat musim hujan tiba.

"Kualitas gabah yang dihasilkan juga lebih bagus karena lebih kering," tutur Sutatang.

Salah seorang petani di Kecamatan Bangodua, Juned, mengaku memang biasa tanam tiga kali setiap tahun. Pasalnya, lahan sawahnya dekat dengan sumber air.

"Pakai pompa," ujar Juned.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement