Rabu 03 Oct 2018 12:58 WIB

Menkeu Minta Perusahaan Indonesia Transaksi Pakai Rupiah

Transaksi dengan rupiah ini diharapkan bisa menstabilkan posisi rupiah terhadap dolar

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta semua perusahaan di Indonesia bisa melakukan transaksi kegiatan usahanya menggunakan rupiah. Ia mengatakan langkah ini sangat membantu negara untuk bisa menstabilkan posisi rupiah terhadap dolar AS.

Sri Mulyani tak menampik hingga saat ini masih banyak perusahaan yang melakukan transaksi menggunakan dolar AS. Namun, ia berharap perusahan perusahaan di Indonesia bisa mengkonversi transaksi yang semula memakai dolar menjadi rupiah.

"Dengan melakukan konversi, maka diharapkan akan terjadi suatu keseimbangan antara pasokan dan permintaan dolar AS. Kalau ada transaksi yang nggak perlu dolar AS, ya pakai rupiah saja. Tapi kalau butuh dolar AS untuk impor modal ya nggak papa, itu dijaga," ujarnya di Kementerian Keuangan, Rabu (3/10).

Sri Mulyani menjelaskan dalam kondisi ekonomi global yang seperti saat ini memang penguatan yang bisa dilakukan negara adalah menjaga stabilitas investasi dan juga mendorong para pelaku ekonomi bisa lebih banyak memakai rupiah. Hal ini kemudian bisa menekan permintaan dolar AS sehingga kondisi rupiah tidak semakin terpuruk.

"Fleksibilitas adalah inti cara kita mengelola ekonomi yang meningkat. Harga minyak dan policy uang dilakukan amerika baik monoter, perdagangan fisakal," ujar Menkeu.

Ia mengatakan pemerintah juga menjaga ekonomi dengan menjaga momuntum pertumbuhan ekonomi diatas 5 persen. Lalu, kata dia inflasi juga dijaga agar tidak sampai di atas 3 persen.

"Kita harus jaga ini, dampak dinamika ini terhadap perekonomian dalam negeri. Perubahan yang terjadi secara cepat, jangan panik, tapi melakukan penyesuaian yang sifatnya fleksible," ujar Sri Mulyani.

Sri Maulyani mengatakan untuk bisa menarik para pengusaha melakukan transaksi kedalam rupiah dan membawa hasil ekspornya ke dalam negeri akan ada beberapa insentif yang akan digelontorkan pemerintah kepada para pengusaha.

"Pajak, kita akan perbaiki termasuk dengan BI agar devisa DHE ini tinggal di Indonesia, dan insentif untuk pengurangan pph dari bunga yang diperolenya. sekarang dibuat fleksibel, sekarang gak harus dapat klaim dari insentif ini. Kita sedang finalkan, dan akan kita umumkan," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani berharap dengan adanya insentif ini makin menggerakan para pengusaha untuk bisa mengkonversi transaksi dolarnya ke rupiah. "Kalau semua pihak, eksportir melakukan konversi DHE untuk kebutuhan dalam negeri ini sangat membantu keseimbangan pasokan dan demand terhadap dolar," tutup Sri Mulyani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement