Selasa 02 Oct 2018 16:11 WIB

Pertamina Maksimalkan Operasi dan Perbaikan TBBM Donggala

Pertamina menugaskan tim khusus yang beranggotakan sekitar 20 orang pekerja.

Pasca gempa Palu dan Donggala, Pertamina bergerak cepat memenuhi kebutuhan BBM untuk Rumah Sakit dan PLN. Saat ini telah disalurkan Solar 1500 liter untuk RS Undata Palu, 2000 liter untuk PLN Area Palu, 5000 liter ke Posko Basarnas Palu, 2000 liter dan Premium 2000 liter untu RS Parigi.
Foto: Pertamina
Pasca gempa Palu dan Donggala, Pertamina bergerak cepat memenuhi kebutuhan BBM untuk Rumah Sakit dan PLN. Saat ini telah disalurkan Solar 1500 liter untuk RS Undata Palu, 2000 liter untuk PLN Area Palu, 5000 liter ke Posko Basarnas Palu, 2000 liter dan Premium 2000 liter untu RS Parigi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Setelah mengarungi lautan selama lebih dari 30 jam dari Makassar, akhirnya tim Pertamina MOR VII  berhasil merapat di Pelabuhan Pantoloan, Palu, pada Selasa (2/10). Pertamina menugaskan tim khusus yang beranggotakan sekitar 20 orang pekerja untuk fokus melakukan perbaikan sarana dan fasilitas di Terminal BBM  Donggala.

Terminal BBM (TBBM) ini merupakan fasilitas operasi Pertamina yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9) lalu. Pascagempa tersebut, meski dengan keterbatasan sarana fasilitas distribusi yang rusak akibat bencana gempa dan tsunami, Pertamina telah berhasil mengoperasikan Terminal BBM Donggala dan mendistribusikan BBM untuk kebutuhan masyarakat di daerah terdampak bencana alam sejak Ahad (30/9) atau dua hari setelah bencana alam. Jenis BBM yang disalurkan saat itu adalah Premium, Pertalite, Pertamax, Solar dan Avtur.

VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, menegaskan bahwa tim yang diturunkan merupakan tim gabungan dengan spesialisasi marine, suplai dan distribusi serta spesialisasi keselamatan kerja dan lindungan lingkungan yang tentunya didukung dengan fungsi terkait lainnya. Tim ini difokuskan untuk memperbaiki dan memulihkan infrastruktur yang ada di TBBM Donggala.

Lebih lanjut, Adiatma menegaskan bahwa tim ini direncanakan akan bekerja dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan untuk melakukan perbaikan sarana dan fasilitas TBBM Donggala. Target utamanya adalah perbaikan jetty, dermaga, dan storage tank serta infrastruktur pendukung lainnya sehingga TBBM Donggala dapat beroperasi normal kembali.

Teknis perbaikan yang akan dilakukan antara lain melakukan penyedotan produk BBM yang ada di storage tank dengan cara manual karena sarana untuk memompa produk BBM ke mobil tangki tidak berfungsi. Sistem pemompaan ini dilakukan secara manual  dengan sistem gravitasi. Upaya ini dilakukan agar produk BBM dapat kita alirkan ke mobil tangki.

“Prioritas utama adalah BBM dalam storage tank dapat didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan di Donggala, Palu, dan sekitarnya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement