Selasa 02 Oct 2018 09:27 WIB

Harga Telur dan Ayam di Solo Naik

Pasokan sejauh ini tidak terhambat.

Telur
Foto: Reuters
Telur

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Harga beberapa kebutuhan pokok seperti telur dan daging ayam di pasar tradisional di Kota Solo, sudah dua hari terakhir mengalami kenaikan. Kenaikan harga kedua komoditas itu sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram.

Berdasarkan pantauan di Pasar Sidodadi Kleco Solo, Selasa (2/10), harga telur rata-rata dijual Rp 20 ribu per kilogram. Pada hari sebelumnya, telur hanya dijual Rp 18 ribu per kg. Daging ayam dari Rp 27 ribu per kg kini dijual Rp 28 ribu per kg. Meskipun mengalami kenaikan, stok barang masih mencukupi kebutuhan masyarakat.

Lasmini (41 tahun), salah satu pedagang di Pasar Sidodadi Kleco Solo mengatakan kenaikan harga daging ayam sudah mulai Senin (1/10) yang rata-rata naik Rp 1.000 per kg, sehingga kini menjadi Rp 28 ribu per kg. Kondisi permintaan normal dan stok barang di pasar masih memenuhi kebutuhan.

Menurut Lasmini, kenaikan harga daging ayam terjadi sudah dari tingkat distribtor, sedangkan pedagang di pasar hanya menyesuaikan saja. Namun, kenaikan harga daging ayam tidak diikuti sapi dan kambing yang tetap dijual stabil yakni Rp 105 ribu per kg untuk kualitas super, Rp 95 ribu per kg kualitas biasa, sedangkan daging kambing dijual Rp 88 ribu per kg.

Pedagang lainnya di pasar yang sama, Taufik (37) mengatakan harga telur yang sebelumnya hanya dijual Rp 18.500 per kg naik menjadi Rp 20.500 per kg. Kenaikan harga telur dari tingkat peternak, sedangkan pedagang di pasar hanya menyesuaikan.

Menurut Taufik, untuk pasokan telur ayam rata-rata masih lancar dan persediaan cukup melimpah. Harga barang kebutuhan pokok lainnya, seperti beras, minyak goreng dan gula rata-rata dijual stabil. Harga beras dijual antara Rp 10.500 per kg hingga Rp 11.500 per kg tergantung kualitasnya.

Sugiyem, pedagang sayuran di pasar yang sama menjelaskan harga sayuran rata-rata masih dijual stabil, tetapi memang ada beberapa jenis yang mengalami kenaikan. Hal ini karena dampak musim kemarau di daerah sentra produksi seperti Selo Boyolali dan Tawangmangu Karanganyar. Namun, kata Sugiyem, pasokan barang ke pasar masih lancar-lancar saja meski jumlah sedikit berkurang dibanding saat musim hujan.

Harga bawang merah dijual stabil Rp 15.000 per kg, bawangg putih Rp 22 ribu per kg, wortel Rp 12 ribu per kg, tomat Rp 7.000 per kg dan kol Rp 8.000 per kg. Kentang dijual Rp 16 ribu per kg, cabai rawit merah Rp 27 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp 16 ribu per kg, dan cabai merah besar Rp 24 ribu per kg.

Terpisah, Giyono (37) salah stau petani sayuran di Desa Jrakah Selo Boyolali saat dikonfirmasi soal kenaikan harga sayuran di daerah sentra produksi seperti Selo Boyolali membenarkan. Harga sayuran naik karena dampak musim kekeringan di daerahnya.

Menurut Giyono, musim kemarau, air sangat sulit diperoleh sehingga mempengaruhi produksi sayuran. Bahkan, petani justru lahannya ditanami tanaman tembakau yang tidak membutuhkan banyak air. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement