REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/10) dibuka melemah tipis di tengah menanti data ekonomi domestik. IHSG dibuka melemah 12,05 poin atau 0,2 persen menjadi 5.964,60.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,47 poin atau 0,26 persen menjadi 943,68. "Sebagian investor menanti sejumlah data ekonomi nasional yang dirilis hari ini seraya mengambil posisi jual saham menahan pergerakan IHSG," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Senin (1/10).
Kendati demikian, menurut dia, tampaknya tidak sepenuhnya investor keluar dari pasar dengan menjual sahamnya mengingat pelemahan IHSG relatif terbatas. "Pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang positif diikuti dengan investor asing di dalam negeri yang melanjutkan aksi belinya membantu IHSG bertahan," katanya.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan kepastian kenaikan suku bunga the Fed menjadi salah satu faktor yang menahan tekanan IHSG lebih dalam. "Selain faktor itu, kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia dalam mengikuti perkembangan dari tren kenaikan suku bunga AS juga masih diapresiasi investor," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 131,62 poin (0,55 persen) ke 24.251,66, indeks Kospi melemah 5,45 poin (0,23 persen) ke 2.338,02, dan indeks Strait Times menguat 0,62 poin (0,02 persen) ke posisi 3.257,62.