REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator telekomunikasi XL Axiata memastikan jaringan telekomunikasi dan data di Sulawesi Tengah tetap bisa digunakan pascagempa bumi 7,4 Skala Richter (SR). Hingga saat ini, layanan XL Axiata tetap bisa beroperasi, termasuk di Kota Palu dan Donggala yang paling kuat mendapatkan guncangan.
"Kami memastikan bahwa masyarakat yang menggunakan nomor XL Axiata tetap bisa berkomunikasi ke luar wilayah, terutama layanan voice dan SMS. Tim teknis XL Axiata langsung meluncur ke lokasi-lokasi infrastruktur jaringan untuk memastikan jaringan tetap bisa dipertahankan operasionalnya," kata Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/9).
Perseroan akan segera menyediakan fasilitas telepon gratis agar masyarakat bisa melakukan komunikasi ke luar wilayah bencana. Pihaknya juga akan membantu pihak pemerintah dan aparat atau siapa saja yang membutuhkan layanan komunikasi, terutama untuk penanganan bencana ini.
Yessie mengatakan gempa juga telah membuat aliran listrik padam. Hal ini menyebabkan pasokan daya untuk perangkat BTS harus mengandalkan genset. Ini menjadi tantangan tersendiri karena genset juga membutuhkan pasokan BBM yang cukup selama aliran listrik belum pulih.
Di Palu, XL Axiata total memiliki sekitar 136 BTS, termasuk 44 BTS 4G. Di Donggala ada 12 BTS, termasuk sembilan BTS 4G. Di seluruh Sulawesi Tengah tersedia 358 BTS, termasuk 79 BTS 4G. Sementara itu, jumlah pelanggan di Sulawesi Tengah sebanyak lebih dari 340 ribu pelanggan.
Sementara itu, Telkomsel menerjunkan tim Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity (TERRA) mengatasi masalah jaringan di Sulawesi Tengah (Sulteng). Pasalnya, gempa dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala menyebabkan jaringan tak bisa digunakan.
General Manager External Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin mengatakan, saat ini layanan komunikasi SMS dan suara berangsur pulih. Sementara, jaringan 4G sudah diperbaiki di beberapa wilayah di Sulteng.
Penurunan kualitas layanan disebabkan oleh terputusnya dan terbatasnya pasokan daya listrik dan terputusnya fiber optik. "TelkomGroup dan Telkomsel berupaya maksimal untuk mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi di Palu dengan membawa mobile power sebagai perangkat penunjang catuan listrik untuk keperluan proses recovery infrastruktur jaringan komunikasi," kata dia melalui keterangan tertulis.
Selain itu, kata dia, Telkomsel juga telah mengirimkan tim unit siaga bencana atau tim TERRA dari kota terdekat. Pihaknya juga segera membantu pendirian posko darurat serta percepatan pemulihan layanan jaringan telekomunikasi.
“Kami atas nama Telkomsel turut berduka atas terjadinya bencana gempa di Sulteng ini dan memohon maaf atas ketidaknyaman akibat gangguan layanan telekomunikasi yang terjadi," kata dia.