REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Pertaminan (Persero) sedang membangun empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Satu Harga di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pada 2018 Pertamina membangun SPBU Satu Harga di enam titik.
Keenam titik itu ada satu di Borong, Manggarai Timur, dan satu di Sabu Raijua sudah beroperasi. "Empat lagi masih dalam proses penyelesaian," kata Branch Manager Marketing PT Pertamina (Persero) Cabang NTT Mardian, Kamis (27/9).
Empat SPBU Satu Harga yang masih dalam proses pembangunan itu adalah satu SPBU di Pulau Rote, dua di daratan Pulau Flores, dan satu SPBU di Pulau Timor. Menurut dia, empat SPBU Satu Harga yang sedang dalam pembangunan ini merupakan bagian dari program pembangunan SPBU Satu Harga pada 2018.
Diharapkan paling lambat pada akhir 2018 atau awal 2019 bisa selesai dibangun dan beroperasi untuk melayani kebutuhan masyarakat. Khusus untuk wilayah NTT, pada 2019 akan dibangun lagi SPBU satu harga pada tujuh titik.
"Pertamina menargetkan pembangunan SPBU Satu Harga untuk seluruh Indonesia pada 2018 sebanyak 67 titik. SPBU yang kami resmikan di Borong, Manggarai Timur, merupakan SPBU ke-19," katanya.
Sementara itu, Area Manager Comunication dan Relation Jatim Bali Nusa Tengggara, Rifki Rakhman Yusuf secara terpisah mengatakan untuk menjaga harga BBM di lapangan. Pertamina bekerja sama dengan kepolisian mengantisipasi adanya oknum yang hendak membeli BBM untuk kemudian dijual kembali secara eceran.
Pertamina, kata dia, hanya melayani pembelian BBM subsidi menggunakan jerigen bagi pembeli yang telah memiliki surat rekomendasi dari pemerintah daerah setempat. Dia mengatakan, guna mengoptimalkan penyaluran di lapangan, Pertamina juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan saran, masukan maupun aduan ke Pertamina.