Kamis 27 Sep 2018 09:48 WIB

Tarif Impor Baja dan Alumunium, Ford Rugi 1 Miliar Dolar AS

Tarif impor tersebut dapat meningkatkan harga komoditas domestik.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolanda
CEO Ford Motor James Hackett
Foto: AP Photo/Carlos Osorio
CEO Ford Motor James Hackett

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tarif impor baja dan alumunium yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah merugikan produsen kendaraan, Ford Motor Co senilai 1 miliar dolar AS. Hal ini disampaikan oleh CEO Ford Motor James Hackett dalam konferensi yang digelar Bloomberg di New York. 

"Jika kebijakan ini berlaku jangka panjang, maka akan lebih banyak menimbulkan kerugian," ujar Hackett, Kamis (27/9).

Sebagian besar baja dan alumunium yang digunakan oleh Ford untuk produksi AS dibuat di dalam negeri. Namun, kebijakan tarif impor tersebut dapat meningkatkan harga komoditas domestik. Adapun saham Ford merosot 0,7 persen menjadi 9,32 dolar AS pada perdagangan sore, Rabu lalu. 

Kebijakan tarif impor baja dan alumunium juga dirasakan oleh Honda Motor. Wakil Presiden Eksekutif Honda Amerika Utara Rick Schostek mengatakan, tarif impor tersebut akan menambah beban biaya produksi hingga jutaan dolar AS. 

 

Selain itu, Honda juga menghadapi tarif balasan dari Kanada dan Cina. Hingga saat ini Honda belum menaikkan harga jual. Namun, Honda tengah mempertimbangkan hal tersebut.

"Pasti itu bagian dari pertimbangan kami," kata Schostek.

Pemerintah AS memberlakukan tarif impor baja sebesar 25 persen, dan alumunium 10 persen. Tarif tersebut menambah beban produksi bagi produsen kendaraan, sehingga mereka akan menaikkan harga jual. 

Baca juga, AS Berlakukan Tarif Baru untuk Cina, Perang Dagang Meningkat

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement