Kamis 27 Sep 2018 05:55 WIB

Bank Sentral AS Kembali Menaikkan Suku Bunga

The Fed menyebut pasar tenaga kerja AS terus membaik.

Kantor The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat
Foto: Wikimedia Commons
Kantor The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, Rabu (26/9), menaikkan suku bunga jangka pendeknya sebesar seperempat persentase atau 25 basis poin. Ini merupakan kenaikan suku bunga ketiga tahun ini dan langkah kedelapan sejak akhir 2015.

"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan kisaran target untuk suku bunga federal fund (FFR) menjadi 2,00 persen hingga 2,25 persen," kata bank sentral dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan dua hari, Rabu (27/9).

The Fed mengatakan, pasar tenaga kerja AS terus menguat dan kegiatan ekonomi telah meningkat pada tingkat yang kuat. Kondisi itu juga didorong dengan belanja rumah tangga dan investasi bisnis tumbuh tinggi.

Bank sentral juga mengatakan, baik inflasi maupun apa yang disebut inflasi inti untuk barang-barang selain makanan dan energi mendekati target bank sentral sebesar 2,00 persen.

Bank sentral memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh 3,1 persen tahun ini. Lebih tinggi dari 2,8 persen yang diperkirakan pada Juni.

"Pertumbuhan ekonomi yang solid dan tingkat pengangguran yang menurun cenderung menjaga The Fed pada jalur stabil menuju pengetatan kebijakan moneter untuk mencegah ekonomi AS dari "overheating" (terlalu panas)," kata para analis.

Pejabat-pejabat The Fed memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan kebijakan Desember.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement