Rabu 26 Sep 2018 18:38 WIB

PLN Pastikan Suplai Kelistrikan Bali Jelang Pertemuan IMF

Diperkirakan akan ada peningkatan beban pemakaian listrik di Nusa Dua.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Gita Amanda
PLN. (Ilustrasi)
Foto: Antara
PLN. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Bali memastikan suplai kelistrikan Bali menjelang Pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia, 8-14 Oktober 2018. Pasukan siaga khusus pun dibentuk dan telah digelar apel persiapan di Lapangan Peninsula, Nusa Dua, Rabu (26/9).

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan PLN, Hendra Iswahyudi mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan kesiapan kelistrikan untuk acara berskala internasional ini. Persiapan dimulai dari sisi pembangkitan, transmisi, hingga distribusi.

"Sudah dicek selama enam bulan ini dan kami pastikan suplai listrik di Bali aman," kata Hendra, Rabu.

Total daya listrik di Bali mampu mencapai 1.274 megawatt (MW) dengan beban puncak 868,2 MW. Surplus kelistrikan di Bali, sebut Hendra mencapai 32 persen.

Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Djoko Rahardjo Abumanan menambahkan PLN juga memastikan kesiapan dari sisi jaringan. Kesiapan jaringan transmisi diperkirakan selesai 29 September 2018.

"Kami juga lakukan peremajaan jaringan di kawasan Nusa Dua," ujarnya.

PLN Distribusi Bali memperkirakan akan ada peningkatan beban pemakaian listrik di Kawasan Pariwisata Nusa Dua hingga 20 MW jika seluruh listrik terpakai maksimal. Cadangan daya juga disiapkan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

PLN melibatkan setidaknya 500 personel yang merupakan gabungan dari pembangkit, transmisi, distribusi, dan mitra kerja. General Manager PLN Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa mengatakan sebanyak 52 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan kapasitas total 3.910 kilo-volt-ampere  (kVA) dan sembilan unit genset dengan kapasitas total 1.200 kVA sebagai tambahan daya.

"Kami dukung acara ini dari sisi petugas teknik, pasikan, dan keandalan listrik," kata Astawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement