Ahad 23 Sep 2018 06:27 WIB

Cina Batalkan Pembicaraan Perang Dagang dengan AS

AS akan mengenakan tarif pajak impor sebesar 10 persen terhadap produk asal Cina

Perang dagang AS dengan Cina
Foto: republika
Perang dagang AS dengan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat Cina telah membatalkan rencana untuk bertemu dengan pejabat Pemerintahan Donald Trump di Washington. Perwakilan Pemerintah Cina dan AS berencana bertemu pada pekan depan untuk membicarakan perselisihan perdagangan antara kedua negara yang telah memanas.

Dilansir The New York Times, seorang pejabat senior pemerintahan, yang berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk membahas masalah ini, mengatakan pada hari Sabtu (22/9) bahwa pembicaraan antara wakil perdana menteri Cina, Liu He, dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin tidak lagi direncanakan. The Wall Street Journal pertama kali yang melaporkan pembicaraan itu tidak jadi dilaksanakan.

Pembatalan itu dilakukan ketika Presiden Trump berencana untuk mengenakan sanksi tarif terbesarnya terhadap barang-barang Cina yang berlaku mulai Senin (24/9) besok. Amerika Serikat akan mulai mengenakan pajak impor senilai 200 miliar dolar AS terhadap produk-produk asal Cina.

Untuk tahap awal, besaran tarif pajak impor akan dikenakan sebesar 10 persen. Kemudian akan ditingkatkan menjadi 25 persen mulai 1 Januari 2019.

Trump telah mengancam akan membebankan hampir semua impor Cina dan menambahkan putaran tarif pajak impor lanjutan sebesar 267 miliar dolar AS jika Beijing melakukan tindakan balasan.

Seorang pejabat senior Gedung Putih lainnya mengatakan kepada wartawan dalam pengarahan latar belakang pada hari Jumat bahwa pemerintah sedang mengembangkan rencana darurat jika terjadi tindakan pembalasan dari Cina. Pejabat itu menambahkan bahwa masih ada diskusi dibalik layar antara kedua negara.

Meskipun pembatalan pembicaraan tidak mengherankan, namun ini adalah tanda terbaru bahwa perang dagang yang dipimpin Trump tidak berakhir. Amerika Serikat telah menetapkan tarif impor 50 miliar dolar AS untuk barang-barang Cina, dan putaran berikutnya akan mulai mempengaruhi banyak produk konsumen yang digunakan dan dikonsumsi orang Amerika setiap hari, termasuk makanan, peralatan, dan peralatan olahraga.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement