Jumat 21 Sep 2018 18:00 WIB

Rabobank Siapkan Tiga Fasilitas Penunjang Budi Daya Udang

Udang budidaya di Jatim sangat berpotensi untuk dikembangkan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja memanen udang vaname hasil budidaya super intensif di Instalasi Tambak Percobaan Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP), Desa Punaga, Takalar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6).(Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memanen udang vaname hasil budidaya super intensif di Instalasi Tambak Percobaan Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau (BPPBAP), Desa Punaga, Takalar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6).(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Presiden Direktur Rabobank Jos Luhukay mengungkapkan, tahun ini Rabobank Indonesia menargetkan bisa menyalurkan kredit mencapai Rp 14 triliun. Maka dari itu, salah satu yang disasar untuk memuluskan target penyaluran kredit tersebut, adalah pelaku usaha udang budi daya di Jawa Timur (Jatim).

Jos menyadari, seperti pada umumnya, pelaku usaha udang budi daya di Jatim saat ini juga menghadapi kendala sama, yakni permodalan. "Kami siap memberikan akses permodalan bagi pelaku usaha udang budi daya di Jatim," kata Jos Luhukay di sela seminar bertema "Perkembangan dan Prospek Udang Budidaya" di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jumat (21/9).

Selain masalah modal, lanjut Jos, berdasarkan hasil riset, pelaku usaha udang budi daya juga kerap menghadapi masalah dengan akses pasar. Artinya, para pelaku usaha udang budi daya, kerap kebingungan untuk menjual hasil panennya.

Maka dari itu, selain kesiapannya memberikan akses permodalan, Jos juga menyatakan kesiapan perusahaannya memberikan akses pasar. Sekarang kalau modal ada, tapi pasar gak ada, ya sama aja bohong. Udang gak bisa dijual nanti busuk," ujar Jos.

Selain kedua fasilitas tersebut, Jos juga menyatakan kesiapan Rabobank Indonesia menyediakan teknologi tepat guna bagi pelaku usaha udang budi daya di Jatim. Teknologi tersebut menurutnya sangat dibutuhkan, terutama untuk memaksimalkan nilai jual.

"Jadi memang modal saja tidak akan cukup untuk mengatasi permasalahan di bisnis udang budidaya. Karena itu, Rabobank juga berusaha memfasilitasi mereka terhadap teknologi dan akses pasar untuk mendukung bisnis mereka," kata Jos.

Jos menambahkan, usaha udang budi daya di Jatim sangat berpotensi untuk dikembangkan. Dia pun berharap, dukungan yang diberikan nantinya akan meningkatkan produksi udang di Jatim dan mampu membuka akses pasar yang lebih luas.

Region Head Rabobank, Sulaiman Widjaja memgungkapkan alasan perusahaannya menyasar pengusaha udang budi daya dalam upaya penyaluran kredit. Memurutnya, itu karena saat ini Rabobank Indonesia memang fokus menyalurkan kredit ke sektor food dan agriculture

"Kita fokus pada sektor food dan agriculture mulai dari hulu sampai hilir. Selama ini Jatim memberi kontribusi 20 persen dari total kredit Rabobank," kata Sulaiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement