Kamis 20 Sep 2018 23:49 WIB

Dana Desa Dinilai Berhasil Menekan Urbanisasi

Setiap tahun 1,2 persen penduduk melakukan urbanisasi.

Urbanisasi, industrialisasi, dan perkembangan ekonomi mendorong pertambahan penduduk di perkotaan (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Urbanisasi, industrialisasi, dan perkembangan ekonomi mendorong pertambahan penduduk di perkotaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Penyaluran dana desa sejak digulirkan pada 2015 diklaim telah membuahkan berbagai kemajuan di perdesaan. Salah satunya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan desanya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Anwar Sanusi mengatakan peningkatan partisipasi masyarakat desa akan memeberikan dampak positif terhadap penurunan tingkat urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi selama ini menjadi salah satu masalah sosial yang besar hampir di setiap daerah.

"Dengan dana desa, semangat masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam hal-hal yang berkaitan dengan desanya semakin lama semakin baik," kata Anwar saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional 40 Tahun Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional UGM di University Club, UGM, Yogyakarta, Kamis (20/9).

Nigeria Studi Percepatan Pembangunan Desa di Indonesia

Kalau urbanisasi tidak mampu ditekan, menurut dia, bukan tidak mungkin tren kemiskinan yang ada di perdesaan akan berpindah di perkotaan. Selain itu, lanjut Anwar, dampak positif dari dana desa juga mampu menggiatkan lapangan pekerjaan yang signifikan lebih besar dari perkotaan.

Sejak dana desa dikucurkan, telah muncul program padat karya tunai (PKT) yang hingga saat ini mampu menciptakan 21 juta hari orang kerja (HOK) dan Rp 3,5 triliun upah yang telah diterima masyarakat.

"Setiap tahun 1,2 persen penduduk melakukan urbanisasi. Sekarang urbanisasi bisa kami turunkan," kata dia.

Di samping itu, kata dia, dana desa juga telah efektif mendorong perkembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang jumlahnya hingga saat ini telah mencapai 39.149 Bumdes dan bisa dijadikan penopang aktif kegiatan ekonomi di perdesaan.

"Dengan cara ini kami bisa mengubah pendekatan dari langsung tunai, ke perspektif jangka panjang yang sifatnya lebih produktif," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement