Rabu 19 Sep 2018 11:58 WIB

Bappenas: Roadmap Ekonomi Syariah Rampung Akhir 2018

Indonesia akan fokus pada industri halal dalam pengembangan ekonomi syariah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan menyelesaikan roadmap ekonomi syariah pada akhir tahun 2018. Selama ini berbagai rencana dan wacana dari berbagai pihak masih terpisah-pisah sehingga perlu disatukan dalam satu peta besar.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan peta besar itu diharapkan selesai dalam waktu dekat. Sehingga implementasinya bisa lebih terkoordinasi dan terarah pada tahun depan.

"Jadi kita sampai saat ini roadmap kan belum ada yang tingkat nasional dan menyeluruh, nah kita ingin selesaikan secepatnya, mudah-mudahan akhir tahun ini sudah ada," kata dia setelah memberikan pidato dalam The 1st International Conference on Islamic Economics, Business and Finance, Rabu (19/9) di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

Bambang mengatakan Indonesia akan fokus pada industri halal dalam pengembangan ekonomi syariah Indonesia. Dengan roadmap industri halal akan lebih jelas kemana arah, strategi pencapaian hingga sumbangannya untuk perekonomian Indonesia.

Bambang belum bisa menyebutkan lebih lanjut karena roadmap masih dalam pembahasan dengan berbagai pihak. Secara umum, Bappenas ingin pengembangan ekonomi syariah dan industri halal memiliki strategi khusus.

"Kita ingin ada strateginya, sehingga kita tidak hanya menjadi pasar terbesar, tetapi menjadi produsen yang signifikan," kata dia.

Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan meski menjadi negara dengan Muslim yang besar. Salah satunya adalah kurangnya literasi syariah juga kemampuan produksi dan eksekusi regulasi. Meski demikian, tambah Bambang, Indonesia sudah cukup kuat di pariwisata halal dan jasa.

"Yang kurang di industri halal ya kemampuan dari produksinya sendiri, manufakturnya, karna kita yang kuat baru di wisata halal, itu kan jasa, industri halal yang produktif belum terlalu kuat," kata dia.

Bambang belum dapat menyebutkan harapan sumbangan industri halal pada perekonomian Indonesia. Namun ia menjamin bahwa jumlahnya cukup besar karena sektor ini sedang berkembang dan banyak diminati hingga taraf global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement