REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Dana Internasional untuk Pengembangan Agrikultur atau International Fund for Agriculture Development (IFAD) akan mendanai kegiatan unggulan Kementerian Pertanian melalui proyek Youth Entrepreneurships and Empowerment Support Services (YESS). Ketua Delegasi RI yang juga Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan hal itu dalam sidang Executive Board IFAD ke-124 di Roma, Italia.
Sidang Executive Board IFAD ke-124 diselenggarakan pada 10-13 September 2018.
Syukur menjelaskan, Indonesia dan IFAD telah menyusun program YESS yang akan mendorong peningkatan agripreneur dan membuka lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan di Indonesia. "Program ini selaras dengan Draft Action Plan for Youth Mainstreaming yang saat ini sedang dimatangkan oleh IFAD," kata Syukur dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Syukur juga menyampaikan permintaan dukungan kepada dewan sidang IFAD untuk persetujuan program YESS pada pertemuan Executive Board (EB) IFAD ke-125 pada Desember 2018. "Indonesia memperoleh dukungan dari Presiden IFAD, bahwa manajemen IFAD akan mendukung pengesahan program YESS pada sidang EB IFAD ke-125 bulan Desember 2018," tutur Syukur saat menceritakan pertemuan koridor dengan Presiden IFAD Gilbert F. Houngbow.
Agenda penting lain yang dibahas dalam pertemuan ini adalah persetujuan anggaran IFAD periode 2019 sebesar 159,29 juta dolar AS, naik 2,4% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini bersumber dari penambahan staf untuk reformasi IFAD, kenaikan kontribusi IFAD untuk PBB, depresiasi, kenaikan gaji berkala, dan potensi kenaikan riil lainnya.
Sidang EB IFAD juga menyetujui total rencana penyaluran pinjaman dan hibah 2019 sebesar 1,76 milyar dolar AS dan anggaran operasional Kantor Independen Evaluasi IFAD (IOE) Tahun Anggaran 2019 sebesar 5,89 juta dolar AS.