Jumat 07 Sep 2018 16:56 WIB

Rupiah Menguat, BI Apresiasi Masyarakat dan Pemerintah

Gubernur BI mengapresiasi pengusaha yang mau menukarkan valasnya ke rupiah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. ilustrasi
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menilai penguatan nilai tukar rupiah pada hari ini (7/9) adalah hasil dari sejumlah langkah yang dilakukan oleh semua pihak. Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo yakin nilai tukar akan bergerak stabil dan menguat seiring dengan sejumlah intervensi yang masih terus berjalan.

"Alhamdulillah, ini juga karunia Allah, bahwa rupiah menguat, kita sampaikan apresiasi pada pemerintah dan masyarakat," katanya di kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (7/9).

Perry menyampaikan apresiasi pada pemerintah yang telah dan akan terus melakukan langkah konkrit untuk menurunkan defisit. Seperti dengan rencana kenaikan pajak barang impor, peningkatan sektor pariwisata, hingga upaya menurunkan inflasi.

Perry yakin inflasi akan turun untuk tahun ini dan tahun depan sehingga mendukung stabilitas nilai tukar rupiah kedepan. Selanjutnya, Perry mengapresiasi peran pengusaha yang memiliki valuta asing dan menukarkannya ke rupiah.

"Mereka menjual itu dan kita lihat dua hari ini permintaan dan penawaran rupiah terus berlangsung, ini bagian penting untuk membawa kestabilan," kata dia.

Perry juga menegaskan peran BI untuk fokus pada sejumlah langkah. Seperti yang terkait dengan keberadaan rupiah di pasar. Jumlah rupiah yang terus bertambah membuat nilai tukar semakin kuat. Rupiah menguat dengan semakin meningkatkan pasokan di pasar.

"Kurs ini memang mencerminkan supply demand nilai tukar di pasar," kata dia.

Selain itu, pergerakan inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang baik, perbankan yang kuat, penyaluran kredit lebih dari 10 persen dan cenderung terus membuat ruang untuk penguatan rupiah semakin tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement