REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (5/9) dibuka melemah 1,36 persen ke level 5.824,73 dengan perbedaan 150 poin dibanding pembukaan hari sebelumnya. IHSG Selasa ditutup melemah pada level 5.905, turun 69 poin dari pembukaan 5.974,76.
Pelemahan di penutupan masih dipengaruhi pergerakan kurs rupiah yang juga melemah. Pada Selasa (4/9) sore, rupiah melemah hingga Rp 14.900 per dolar AS setelah dibuka melemah 30 poin atau di posisi Rp 14.845 per dolar AS.
Rupiah sempat mengalami penguatan hingga Rp 14.780 per dolar AS namun akhirnya tergelincir di penutupan. Analis PT Binaartha Technical Research, Nafan Aji Gusta Utama memprediksi IHSG dan rupiah akan tetap melemah hari ini.
Masih minimnya sentimen positif dari domestik serta meningkatnya sentimen negatif dari eksternal mendorong pelemahan ini. Salah satu sentimen negatif itu adalah perang dagang antara AS dengan Cina, krisis finansial Turki, Venezuela dan Argentina.
"Sehingga indeks diprediksikan masih melemah untuk hari ini," katanya pada Republika.co.id, Rabu (5/9).
Selain itu, pelemahan juga didorong adanya potensi akan terjadinya krisis finansial di beberapa negara emerging markets. Di sisi lain, sentimen kenaikan suku bunga The Fed pada bulan ini menyebabkan para pelaku pasar lebih cenderung memilih untuk wait and see.