Senin 03 Sep 2018 22:44 WIB

UMKM Dominasi Platform Shopee

Sebagian besar penjual merupakan reseller.

Rep: Adinda Pryank/ Red: Friska Yolanda
Shopee
Foto: Dok: Shopee
Shopee

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mendominasi platform e-commerce Shopee Indonesia. Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar menjelaskan, seller yang terdaftar di Shopee mencapai 2 juta seller dan 80 persen di antaranya berasal dari UMKM. Oleh karena itu, UMKM memiliki peranan penting dalam transaksi Shopee.

Rezki memprediksi, jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan perluasan cakupan Shopee. Namun, ia tidak dapat menyebutkan angka perkiraan tersebut mengingat apsar yang terus berkembang. "Kami juga tidak punya data jumlah UMKM di Indonesia, yang pasti begitu banyak. Intinya, kami target sebanyak-banyaknya," ucapnya ketika ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (3/9).

Shopee Indonesia melihat, terdapat tren peningkatan penjual dalam platform e-commerce, termasuk mereka yang berasal dari kalangan UMKM. Kebanyakan di antara mereka telah memiliki bisnis offline terlebih dahulu baru masuk ke Shopee untuk menjangkau pasar lebih luas.

Dari total UMKM di Shopee, Rezki menyebutkan bahwa jumlah pelaku usaha yang membuat produknya sendiri masih terbilang sedikit dibanding dengan reseller. Tanpa menyebutkan angka secara pasti, ia memperkirakan jumlah UMKM yang produksi sendiri masih di bawah lima persen. Salah satu penyebabnya, mereka menghadapi tantangan dari segi sumber daya manusia.

Untuk membantu UMKM mengatasi permasalahan tersebut, Shopee sudah bekerja sama dengan sejumlah lembaga dan pemerintah termasuk Kementerian Perindustrian. Caranya dengan membangun ekosistem atau platform untuk UMKM dan memberikan edukasi. "Intinya, supaya produk mereka memiliki daya saing kuat dan siap untuk berjualan online," tutur Rezki.

Sebelumnya, CEO Grup Alibaba Jack Ma mengatakan, UMKM di Indonesia dapat berkembang lebih besar dengan memanfaatkan kemajuan internet. Hal itu menjadi bagian dalam pembahasan Ma dengan sejumlah menteri kabinet kerja di Jakarta pada Ahad (2/9).

"Kami mendiskusikan pembangunan talenta untuk e-commerce dan internet di Indonesia agar kita dapat mendorong lebih banyak UMKM, wirausahawan, dan anak muda untuk mengambil kesempatan," kata Ma.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement