Senin 03 Sep 2018 18:30 WIB

Rupiah Melemah ke Rp 14.815 per Dolar AS

Gejolak ekonomi di Turki dan Argentina membebani mata uang negara berkembang.

Petugas menunjukan pecahan dolar Amerika Serikat di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta,Ahad (2/9).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menunjukan pecahan dolar Amerika Serikat di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta,Ahad (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (3/9) sore melemah sebesar 126 poin menjadi ke Rp 14.815 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.689 per dolar AS. Gejolak ekonomi di Turki dan Argentina membebani mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Meskipun Bank Indonesia melakukan intervensi dalam upaya untuk mempertahankan rupiah, namun kuatnya sentimen negatif eksternal menghalangi upaya BI untuk melindungi mata uang domestik," kata Research Analyst FXTM Lukman Otunuga, Senin.

Ia menambahkan, masih adanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan Cina mengikis selera untuk mata uang negara berkembang. Ini juga didorong oleh spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang semakin tinggi.

Baca juga, Hipmi: Nilai Tukar Rupiah Sudah Masuk Lampu Kuning

"Di tengah situasi itu dapat membuat rupiah terdepresiasi lebih lanjut," katanya.

Sejumlah pelaku pasar uang kini menanti kebijakan Bank Indonesia ke depan. Pelaku menunggu keputusan bank sentral apakah akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini atau ada kebijakan lain.

"Itu adalah salah satu pertanyaan sejumlah pelaku pasar," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (3/9), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 14.767. Sebelumnya pada penutupan Jumat (31/8), rupiah berada di posisi Rp 14.711 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement