Senin 27 Aug 2018 13:54 WIB

Kementan Salurkan Bantuan Pertanian untuk Lombok Barat

Bantuan berasal dari APBN yang dialokasikan untuk NTB.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Seorang pengungsi korban gempa bumi mencuci pakaian mengunakan air dari parit di dekat tempat pengungsian di Desa Santong, Kayangan, Lombok Utara, NTB, Sabtu (11/8).
Foto: Zabur Karuru/Antara
Seorang pengungsi korban gempa bumi mencuci pakaian mengunakan air dari parit di dekat tempat pengungsian di Desa Santong, Kayangan, Lombok Utara, NTB, Sabtu (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Kementerian Pertanian (Kementan) dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberikan bantuan peralatan pertanian. Bantuan diserahkan oleh Direktur Jendral Sarana Prasarana, Kementan, Pending Dadih Permana dan Anggota Komisi XI DPR RI Wilgo Zainar.

Dadih menyampaikan, bantuan yang disalurkan meliputi 402 traktor roda dua, 76 traktor roda empat, 840 pompa air, 86 transplanter, 150 kultivator, 592 handspreyer elektrik sebanyak, dan 550 alat tanam jagung. "Untuk (bantuan) peralatan pertanian pascapanen berupa konsiler sebanyak 10 unit, vertical drayer untuk jagung dan gabah sebanyak 8 unit," ujarnya di Dusun Biletepung, Desa Beleka, Kecamatan Gerung (27/8).

Dia menyampaikan, seluruh bantuan tersebut berasal dari belanja APBN yang dialokasikan untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berupa bantuan langsung dari Kementan RI, tugas pembantuan, maupun program yang melekat di Dinas Pertanian NTB.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Wilgo Zainar juga ikut memberikan bantuan dari program arahan miliknya. Ia memberikan 20 traktor roda dua sebanyak, 20 unit pompa air, hands drayer sebanyak 50 unit, dan untuk pascapanen ditambahkan consiler sebanyak 10 unit, serta combain harvester besar sebanyak tiga unit.

Wilgo menyatakan apresiasinya atas program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, terutama di bidang produksi olahan pascapanen. "Lombok Barat telah banyak melakukan terobosan dan inovasi, baik berupa industri olahan, garam rakyat, maupun gula aren. Mudah-mudahan ini akan berimbas juga buat para petani lainnya," kata Wilgo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement