Senin 27 Aug 2018 12:59 WIB

Indonesia Bantu Produksi Vaksin di Tunisia dan Maroko

Kedua negara juga melakukan tukar ilmu terkait vaksin.

Vaksin
Foto: Republika/Edi Yusuf
Vaksin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma dipercaya untuk bekerja sama membantu dalam pengelolaan riset dan produksi vaksin dengan Tunisia dan Maroko. Ketiga negara juga berbagi pengalaman terkait vaksin.

"Bio Farma sudah ditentukan sebagai leading institution dalam produksi vaksin di OIC (Organisasi Kerjasama Islam/OKI)," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro seusai acara penandatanganan kerja sama Indonesia-Maroko-Tunisia yang digelar di Bappenas, Jakarta, Senin (27/8).

Menurut Bambang, pertemuan tersebut dalam rangka berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam produksi vaksin. Maroko dan Tunisia ingin belajar lebih dalam tentang vaksin yang dinilai akan bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan.

"Kami memperkuat kerja sama selatan-selatan sehingga selain bisa membagi pengetahuan dan pengalaman, Indonesia juga bisa belajar dari negara lain apa-apa yang belum kita miliki," ucapnya. Ia juga mengemukakan penguatan kerja sama yang dilakukan juga untuk mendorong kemampuan Maroko dan Tunisia dalam produksi vaksin.

Selain dalam bidang farmasi, penguatan kerja sama juga dilakukan antara lain dalam bidang pertanian seperti tanaman pangan, perkebunan, peternakan, serta ada juga yang terkait manufaktur dan manajemen pembangunan fiskal.

Direktur Utama Bio Farma, M Rahman Roestan memaparkan, selain pertemuan dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas dan jajarannya, dalam kegiatan itu juga akan dipaparkan materi mengenai kebijakan pengembangan kesehatan di Indonesia.

Selain itu, ada berbagi pengetahuan mengenai kebijakan kesehatan dan farmasi di Maroko, serta materi dan kunjungan ke Badan POM dan Kementerian Kesehatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement