REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri di Indonesia dinilai perlu memanfaatkan teknologi blockchain. Teknologi ini bisa membuat bisnis semakin efisien.
CEO FinBlock Weber Zhuo mengatakan, teknologi blockchain terus berkembang. Blockchain kini tak hanya digunakan industri keuangan, tapi juga industri aplikasi informasi.
Menurutnya, blockchain mampu membuat proses bisnis lebih efisien. Sederhananya, blockchain merupakan basis data global daring yang dapat diakses siapapun via internet.
"Meski perkembangan blockchain di Indonesia agak lambat, namun perlahan mulai banyak industri yang menggunakan blockchain. Begitu pula tumbuh beberapa startup yang mulai menggunakan teknologi ini," kata Weber Zhuo dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/8).
Dia mengatakan, teknologi blockchain dapat meningkatkan daya saing bisnis dan memperkuat peringkat Indonesia sebagai satu-satunya negara dari Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 negara besar dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tertinggi.
Kendati begitu, Indonesia dinilai masih memerlukan banyak upaya untuk mengembangkan blockchain. Salah satunya adalah edukasi. Dia mengatakan, FinBlock juga berupaya membantu peningkatan pemahaman terhadap blockchain. Pertengahan pekan lalu, kata dia, telah digelar seminar bertajuk 'Blockchain & Fintech Peak Forum, di Jakarta.
"Seminar itu dihadiri 150-200 orang dari berbagai kalangan profesional dalam bidang blockchain dan fintech seperti dari Singapura, Amerika,china dan Indonesia," ungkapnya
Di Singapura, blockchain sudah merambah industri aplikasi informasi di Indonesia. Salah satu startup yang memanfaatkan teknologi adalah GoWithMi.
GoWithMi merupakan sebuah perusahaan 3D map jaringan peta peta cerdas terdistribusi.
Founder CEO GoWithMi, Oliver Li mengatakan, aplikasi ini,l dirancang menarik mengikuti pergerakan penggunanya.
"Pengguna dapat dengan mudah mendapatkan informasi lokasi jalan secara update seperti jalanan macet, kejadian kecelakaan dan menujukkan keberadaan sekitarnya," katanya.