REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) kini mengelola tiga reksadana syariah. Manulife menyatakan, potensi reksadana syariah masih cukup tinggi.
Dua reksadana syariah kelolaan Manulife merupakan jenis saham, yaitu Manulife Syariah Sektoral Amanah (MSSA) dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (Mansyaf). Satu reksadana syariah yang dikelola adalah jenis sukuk, yaitu Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI).
MSSA telah ditawarkan sejak 2009 dan kini memiliki dana kelolaan sebanyak Rp 337,67 miliar hingga akhir Juli 2018. Pada periode sama, total dana kelola Mansyaf sebanyak 451,81 juta dolar AS.
"Mansyaf memiliki diversifikasi portofolio di delapan negara. Kami luncurkan pada 15 Februari 2016," ujar Presiden Direktur MAMI Legowo Kusumonegoro saat ditemui di Desa Cemplang, Banten.
Baca juga, Manulife Aset Manajemen Indonesia Salurkan Dana Purifikasi
Lebih lanjut, ia menjelaskan, produk reksadana syariah MSSI menawarkan kemudahan investasi dengan dana minimum Rp 10 ribu dan baru diluncurkan pada bulan Mei tahun lalu. "Meski baru tahun lalu tapi telah memiliki dana kelolaan sejumlah Rp 597,12 miliar pada Juli tahun ini," jelas Legowo.
Dalam waktu dekat, kata dia, perusahaan akan meluncurkan produk baru. Hanya saja, ia masih enggan menyebutkan lebih rinci mengenai produk tersebut.
"Nanti kita umumkan," tegas Legowo.
Ia menambahkan, MAMI merupakan salah satu perusahaan manajemen investasi yang fokus menjalankan instrumen atau bisnis syariah. Ke depannya pun akan tetap begitu, sebab potensi keuangan syariah di Indonesia masih sangat besar dengan populasi masyarakat yang lebih dari 80 persen beragama Islam.
Sebagai informasi, MAMI berdiri sejak 1996. Perusahaan ini merupakan bagian dari Manulife yang menawarkan beragam jasa manajemen investasi serta reksadana di Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
