Rabu 22 Aug 2018 19:23 WIB

BTN tak Naikkan Bunga KPR

BTN tetap menargetkan pertumbuhan kredit di atas 20 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Kamis (9/3).
Foto: Antara/Seno
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Kamis (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Tabungan Negara (BTN) menegaskan belum berencana menaikkan suku bunga kredit perumahan (KPR). Hal itu meski, Bank Indonesia telah kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps).

"Jadi setelah kenaikan suku bunga acuan BI yang terakhir menjadi 5,5 persen. Kami belum akan menaikkan lagi suku bunga KPR," ujar Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko kepada Republika.co.id, Rabu, (22/8).

Ia menuturkan, saat ini suku bunga KPR BTN memiliki banyak variasi. Untuk bunga promosi misalnya sebesar 8,5 persen. Lalu bunga normal KPR perseroan di atas 12 persen.

"Maka tergantung saat ngambil KPR-nya," kata Iman. Dia menambahkan, pada semester 2 tahun ini, BTN tidak melakukan revisi Rancangan Bisnis Bank (RBB), sehingga target pertumbuhan kreditnya tetap di atas 20 persen.

Sebelumnya, Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah mengatakan, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,5 persen belum memengaruhi harga jual rumah. Hanya saja, REI Jawa Tengah memperkirakan penyesuaian suku bunga kredit rumah komersial akan mulai dilakukan minggu depan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal REI Pusat Toto Lusida menegaskan, REI tidak pernah menyetujui atau menolak adanya kenaikan suku bunga untuk kredit perumahan (KPR). Pasalnya, margin yang dinikmati perbankan masih sangat besar.

"Jadi kenaikan suku bunga KPR akan pengaruhi kinerja ekonomi mikro. Sedangkan ekonomi mikro ini kan sekarang perlu dibangkitkan dan dipacu," ujar Toto saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (22/8).

Ia meminta pemerintah benar-benar mengawasi perbankan agar tidak seenaknya membuat kebijakan suku bunga KPR. "Jadi tolong pertimbangkan, dulu saat BI turunkan suku bunga acuannya, bank tidak akan turunkan bunga kredit. Sedangkan pas suku bunga acuan naik, langsung ingin naikkan suku bunga kredit," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement