Senin 20 Aug 2018 20:11 WIB

Harga Garam di Tingkat Petani Anjlok

Musim panen mempengaruhi harga garam di tingkat petani.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Garam (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Garam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Menjelang panen raya, harga garam di tingkat petani di Kabupaten Indramayu, makin anjlok. Meski demikian, petani masih tertolong dengan tingginya tingkat produksi garam yang mereka panen.

Salah seorang petani garam di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Robedi, menyebutkan, harga garam di tingkat petani saat ini mencapai Rp 700 per kilogram. Padahal, saat awal musim panen pada awal Juli 2018, harga garam di tingkat petani berkisar antara Rp 1.500 – Rp 1.600 per kilogram.

''Iya, harga sekarang sudah turun jauh,'' ujar Robedi kepada Republika.co.id, Senin (20/8).

Robedi mengakui, harga tersebut berlaku untuk garam dengan kualitas tiga (KW III). Sedangkan garam dengan kualitas bagus dan menggunakan sistem membran/terpal, harganya masih di atas Rp 1.000 per kilogram.

Robedi menjelaskan, anjloknya harga garam di tingkat petani saat ini disebabkan makin banyaknya lahan garam yang memasuki masa panen. Meski demikian, saat ini belum masuk pada puncak panen raya, yang diperkirakan baru akan terjadi pada akhir Agustus 2018.

Saat puncak panen raya, Robedi menilai, harga garam di tingkat petani bisa lebih turun lagi. Karena itu, dia berharap ada upaya dari pemerintah untuk menjaga agar harga garam petani tidak sampai jatuh.

Robedi mengakui, meski harga garam saat ini anjlok, namun petani garam masih tertolong dengan produksi yang cukup tinggi. Hal itu terjadi karena didukung dengan kondisi cuaca yang bagus.

Untuk sekali panen, petani garam saat ini bisa memperoleh 30 karung garam per hari. Jika kondisi cuaca terus mendukung, diperkirakan dalam satu musim kali ini, petani bisa memperoleh sekitar 100 ton per hektare.

''Jadi sekarang walau harganya turun, tapi produksinya tinggi. Berbeda dengan awal panen, dimana harganya tinggi, tapi produksinya masih rendah,'' kata Robedi.

Salah seorang petani garam yang lain, Dulah menambahkan, meski harga garam saat ini anjlok, tetapi ia memilih untuk langsung menjual garamnya. Dia belum berniat untuk menyimpan garamnya karena masa panen yang masih cukup lama.

''Pembeli juga banyak yang masih berdatangan. Tidak sulit jualnya," kata Dulah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement