Kamis 16 Aug 2018 22:29 WIB

PLN Bantu Rp 4,6 Miliar untuk Daerah Tertinggal di Sulut

Kehadiran BUMN di seluruh provinsi dapat menjadi pendorong pengembangan daerah

Rep: Rakhmat Hadi Sucipto/ Red: Hiru Muhammad
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali (paling kanan) memberikan selamat kepada Wilson Marode, warga Kelurahan Tona, Kecamatan Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe, Sulut, Kamis (16/8), yang mendapatkan bantuan pemasangan dan penyambungan listrik gratis dari PLN.
Foto: Rakhmat Hadi Sucipto
Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali (paling kanan) memberikan selamat kepada Wilson Marode, warga Kelurahan Tona, Kecamatan Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe, Sulut, Kamis (16/8), yang mendapatkan bantuan pemasangan dan penyambungan listrik gratis dari PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SANGIHE – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) menggelontorkan dana sebesar Rp 4.621.500.000 untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di wilayah Sulawesi Utara (Sulut).

Menurut Direktur Human Capital Management (HCM) PLN Muhamad Ali, warga yang disasar terutama yang berada di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

“Ini merupakan bagian dari program PLN Peduli atau corporate social responsibility PLN,” jelas Ali di Kepulauan Sangihe, Sulut, Kamis (16/8). “Kehadiran PLN di Sulawesi Utara, khususnya di Kabupaten Kepulauan Sangihe yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina, diharapkan dapat menjadi pendorong pengembangan ekonomi di tersebut,” ungkap Ali.

Menurut Ali, BUMN perlu berperan langsung dalam membangun wilayah-wilayah di Indonesia dan menumbuhkan rasa kebanggaan sebagai warga negara Indonesia. "Kehadiran BUMN di seluruh provinsi di Indonesia diharapkan dapat menjadi pendorong pengembangan ekonomi di daerah khususnya wilayah 3T. Potensi dan kekayaan sumber daya alam di daerah dapat kita angkat untuk menjadi keunggulan bagi negara,” tutur Ali.

Selain PLN, PT Permodalan Nasional Mandiri (PNM) juga hadir di Sulut. PNM memberikan bantuan sebesar Rp 98.750.000. Dengan demikian, total dana bantuan tersebut mencapai Rp 4.720.250.000. Program yang dikembangkan, di antaranya program siswa mengenal Nusantara (Rp 690.250.000).

Bantuan pembangunan sarana MCK 100 pintu (Rp 1.000.000.000), bantuan elektrifikasi 100 rumah (Rp 200 juta), bantuan penyediaan sarana air bersih di empat titik (Rp 400 juta).

Bantuan renovasi 10 rumah karyawan (Rp 500 juta), perbaikan dan penyediaan sarana prasarana dua sekolah dasar (Rp 200 juta), bantuan dua taman baca (Rp 160 juta), bantuan pendidikan 30 pelajar SD/SMP/SMA (Rp 150 juta), bantuan pasar murah 1.200 paket sembako (Rp 240 juta), bantuan padat karya tunai bagi 600 orang (Rp 620 juta).

Bantuan pembangunan sarana dan prasarana umum taman dan gapura di Pelabuhan Tua Tahuna (Rp 200 juta), bantuan tempat ibadah di Masjid An-Ni’ma di Desa Naha, Kecamatan Tahuna (Rp 325 juta), dan bantuan CSR oleh PNM berupa pelatihan pemberdayaan masyarakat untuk 40 warga (Rp 60 juta).

 "Semua bantuan ini kami dedikasikan bagi warga di sekitar Sulawesi Utara demi menggali semangat pembangunan dan perekonomian daerah," jelas Ali. “Program semacam ini akan terus dilakukan pada tahun-tahun mendatang.” 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement