Selasa 14 Aug 2018 08:38 WIB

KemenPUPR Bangun 50 Rusus di Papua Barat

Penerima Rusus sebagian besar bekerja sebagai pencetak batu bata.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Rumah khusus (Rusus) bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kampung Wasambin, Distrik Teluk Maybilit, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Foto: KemenPUPR
Rumah khusus (Rusus) bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kampung Wasambin, Distrik Teluk Maybilit, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA BARAT--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan 50 unit rumah khusus (Rusus) bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kampung Wasambin, Distrik Teluk Maybilit, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Rusus yang dibangun merupakan rumah tipe 36, dilengkapi meubelair dan prasarana sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan lingkungan, drainase, listrik dan air.

Kondisi tersebut diharapkan meningkatkan kenyamanan penghuni. Rusus yang selesai dibangun tahun 2016 lalu menghabiskan biaya sebesar Rp 9,6 miliar. 

"Selain untuk MBR, pembangunan Rusus di Papua juga diperuntukan bagi pemuka agama/adat, masyarakat yang terimbas konflik, petugas, tenaga pendidikan dan kesehatan yang bertugas di daerah perbatasan dan ex anggota OPM," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui siaran pers.

photo
Rumah khusus (Rusus) bagi masyarakat berpenghasilan rendah di Kampung Wasambin, Distrik Teluk Maybilit, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pembangunan Rusus ini tidak hanya di Papua Barat namun hampir di seluruh Provinsi di Indonesia. Ia pun berkesempatan meninjau Rusus di Kampung Warsambin. Masyarakat yang menerima Rusus sebagian besar bekerja sebagai pencetak batu bata dan pekerja kayu.

Selain Rusus, Khalawi juga meninjau Rusun Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sorong yang berada di Kelurahan Mariat Pantai, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat yang rampung pada 2017. Rusun terdiri tiga lantai tipe 24 tersebut memiliki jumlah unit sebanyak 37 kamar dengan biaya pembangunan senilai Rp 16 miliar.

Saat ini Rusun tersebut sudah dihuni oleh 150 mahasiswa. Para mahasiswa dapat tinggal nyaman karena dikelola dengan baik dan biaya sewa yang lebih murah dibandingkan sewa kamar kos di sekitar. Khalawi berpesan kepada mahasiswa yang tinggal di Rusun tersebut agar bisa menjaga suasana tertib sehingga bisa belajar dengan baik dan nyaman.

Seperti diketahui, Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan terus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah yang sejahtera dan layak huni. Penyediaan rumah MBR diantaranya dilakukan melalui pembangunan Rusus, Rusun, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan bersubsidi.

Dengan program tersebut akan mendukung pencapaian target program satu juta rumah untuk mengurangi kekurangan pasokan (backlog) perumahan di Indonesia yang masih sebesar 11,4 juta unit pada 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement