Kamis 09 Aug 2018 11:21 WIB

Arcandra: Energi Fosil Masih Ada Tapi tak Bisa Diambil

Pemerintah tengah menggodok aturan biodiesel.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Wakil Menteri ESDM- Arcandra Tahar
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil Menteri ESDM- Arcandra Tahar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan selama ini kandungan cadangan minyak dan gas atau energi fosil memang kerap dinyatakan menipis. Namun, Arcandra meyakini masih ada cadangan minyak dan gas di dalam perut bumi sebesar 50 persen lagi dari total cadangan yang dinyatakan saat ini.

Arcandra mengatakan produksi agregat dunia saat ini paling tidak baru mengambil 40 sampai 50 persen cadangan energi fosil yang ada. Hanya saja, kata Arcandra, belum ada teknologi di bumi ini yang bisa mengambil cadangan energi fosil tersebut.

"Energi fosil suatu saat itu bukan habis, tapi kita tidak bisa produksikannya lagi. Ternyata belum ada teknologi yang mampu mengambil 100 persen itu," ujar Arcandra, Kamis (9/8).

Di era saat ini ketika belum ada teknologi yang bisa menguras habis isi perut bumi, perlu ada keberlanjutan. Maka, kata Arcandra, saat ini sedang digalakkan energi terbarukan. 

"Kemudian karena belum ada teknologi itu kita punya pilihan lain, apa adalah energi terbarukan. Berrti apa, ke depannya kita harus fokus dalam pengembangan energi terbarukan," ujar Arcandra.

Ia mengatakan, Indonesia sendiri memiliki banyak sumber daya alam seperti minyak kelapa sawit dengan turunananya. Arcandra mengatakan, salah satu sumber daya alam kompetitif yang bisa dikembangkan oleh Indonesia saat ini adalah biodiesel.

"Dalam hal ini salah satu komparatif yang kita punya adalah crude palm oil, untuk itu Bapak Presiden sudah memerintahkan bahwa bio solar itu kandungan kelapa sawit 20 persen. Sekarang kami sedang godok peraturannya," ujar Arcandra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement