Selasa 07 Aug 2018 12:17 WIB

Gempa Lombok, Infrastruktur Penunjang IMF-WB Meeting Aman

Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 digelar 8-14 Agustus.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah warga melihat reruntuhan bangunan akibat gempa yang menimpa kendaraan di salah satu pusat perbelanjaan di Denpasar, Bali, Ahad (5/8).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Sejumlah warga melihat reruntuhan bangunan akibat gempa yang menimpa kendaraan di salah satu pusat perbelanjaan di Denpasar, Bali, Ahad (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gempa berkekuatan 7,0 skala richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (5/8) menimbulkan kerusakan fisik di sejumlah titik di Bali. Meski demikian, infrastruktur seperti kantor pemerintahan, kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, termasuk infrastruktur penunjang kegiatan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank) 2018 dipastikan aman.

Kabupaten Badung, tepatnya Kawasan Pariwisata Nusa Dua akan menjadi lokasi utama perhelatan acara yang akan dihadiri 15 ribu delegasi dari 189 negara pada 8-14 Oktober mendatang. Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang menjadi dua venue utama tak ketinggalan menjadi sorotan pascagempa kemarin.

"Kantor pemerintahan aman. GWK juga aman. Ini karena GWK sudah didesain tahan gempa hingga 8,0 SR," kata Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Selasa (7/8).

Taman Budaya GWK di Ungasan, Nusa Dua akan menjadi tempat gala dinner delegasi dan pimpinan dunia dalam acara IMF-WB Meeting 2018. Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim bahkan secara langsung meninjau lokasi tersebut didampingi sederet menteri Kabinet Kerja pada 5 Juli lalu.

Pastika juga memastikan sembilan unit sirine peringatan dini tsunami yang dipasang di berbagai wilayah di Bali berfungsi dengan baik. Pastika mengakui pada saat terjadi gempa ada kerusakan-kerusakan kecil di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang menimbulkan kepanikan penumpang.

"Namun, semua itu sudah tertangani dengan baik," katanya.

Kerusakan fisik akibat gempa Ahad malam mayoritas dialami bangunan milik warga, terutama pelinggih, padmasana, candi, sanggah, tembok penyengker, patung-patung, dan atap pura. Kerusakan pada fasilitas umum, sebut Pastika akan didanai pemerintah provinsi dan daerah.

"Kita sudah siapkan sejak lama dana tak terduga untuk kejadian-kejadian seperti ini," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement