Senin 06 Aug 2018 16:55 WIB

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi di Luar Perkiraan

Ekonomi Indonesia tumbuh 5,27 persen (yoy) pada kuartal II 2018.

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2018 yang sebesar 5,27 persen secara year on year (yoy) di luar ekspektasi. Menkeu sebelumnya memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya akan berkisar 5,17 hingga 5,2 persen (yoy).

"Pertumbuhan ekonomi ini di atas yang kami perkirakan. Jadi, ini bagus," kata Sri di Jakarta, Senin (6/8).

Ia menyoroti tingkat konsumsi yang tumbuh kuat di level 5,14 persen. Hal itu, kata Sri, berkat faktor musiman, seperti Ramadhan dan Lebaran, tunjangan hari raya, dan juga libur panjang.

Baca juga, Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga Cetak Rekor Tertinggi

Meski begitu, Sri masih meyakini pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan tetap tinggi pada semester II. Ia menyebut, sejumlah agenda penting, seperti Asian Games 2018 dan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia, bisa ikut mendorong konsumsi.

Selain itu, Sri menilai, inflasi yang terjaga di level 3,12 persen pada semester I berhasil menjaga tingkat konsumsi. Dia akan mengantisipasi dampak depresiasi rupiah pada inflasi atau disebut juga dengan imported inflation.

"Imported inflation ini akan kita lihat di semester kedua. Tapi, kalau pemerintah tetap bisa menjaga dari sisi pasokan makanan, terutama untuk barang-barang administered price, mungkin kita akan melihat inflasi tetap stabil di 3,5 persen. Selama inflasi masih bisa dijaga di 3,5 persen, kita melihat konsumsi akan cukup baik," kata Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement