Kamis 02 Aug 2018 15:43 WIB

Presiden Jokowi Janji Kembangkan Industri Otomatif

Industri otomotif menghadapi tiga tantangan utama.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID,  TANGERANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji pemerintah akan terus mendorong perkembangan industri otomotif sehingga memunculkan berbagai inovasi yang dibutuhkan.  Menurut dia, perkembangan sektor otomotif dunia penting untuk dicermati dan diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap Indonesia sebagai bagian dari rantai produksi otomotif global.

"Di antara semua sektor perindustrian, saya lihat sektor otomotif paling internasional, rantai produksinya sudah global, skala ekonominya sudah global, branding-nya pun sudah global. Dengan demikian kita harus cermati dan perhatikan perkembangan-perkembangan sektor otomotif di dunia internasional," ujar Jokowi saat pembukaan Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) ke-26 di ICE, Tangerang Selatan, Kamis (2/8).

Menurut dia, saat ini industri otomotif tengah menghadapi tiga tantangan utama yang perlu diperhatikan. Pertama, yakni semakin meluasnya fenomena mobil listrik, salah satunya yang diciptakan oleh Elon Musk dengan produk mobil listrik Tesla.

"Dulu Tesla masih barang langka, barang eksotis tapi sekarang dengan makin banyak negara membuat mobil listrik, makin jelas dunia makin mengarah ke mobil listrik, hati-hati kita menyiapkannya," ujarnya.

Baca juga, BPPT Siapkan Laboratorium Uji Mobil Listrik.

Bahkan, lanjut Presiden, pada tahun lalu Inggris dan Prancis telah mengumumkan penghentian penjualan mobil non-listrik di kedua negara tersebut mulai 2040 nanti. Sementara, Pemerintah Cina juga telah mengumumkan untuk menjadi yang terdepan dalam mengembangkan mobil listrik. Saat ini pun, Cina  menjadi pasar terbesar di dunia untuk mobil listrik.

Kedua, munculnya teknologi destrupsi seperti kendaraan otonom serta aplikasi transportasi online. Jokowi pun mengingatkan agar industri otomotif di Indonesia lebih berhati-hati dalam menghadapi perkembangan seperti ini.  "Ada kendaraan otonom dari start up di Los Angeles untuk shuttle penumpang, seperti mini van yang beroperasi hanya di dalam kampus, zona terbatas menjalankan rute," ujarnya. 

Dan yang ketiga, Presiden meminta agar pelaku industri mewaspadai resiko jangka pendek. Menurut dia, industri otomotif memiliki siklus tersendiri dan sangat terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang ada.

Ia mencontohkan, tak sedikit peneliti yang menyebut penjualan mobil di Amerika Serikat sudah sulit untuk ditingkatkan. Bahkan, menurut para peneliti, penjualan mobil di negara tersebut diprediksi akan menurun beberapa tahun lagi. 

"Kalau di Cina, karena ekonominya masuk tren pelambatan apalagi masuk ke perang dagang dengan AS, kita harus siap menghadapi siklus ini kalau industri otomotif mengalami pelambatan tapi harus optimis kalau kita adalah pasar besar," jelas Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement