Rabu 01 Aug 2018 07:14 WIB

Harga Minyak Catat Penurunan Bulanan Terbesar Sejak 2016

Penurunan dipicu kekhawatiran pasokan minyak OPEC dan hubungan dagang AS-Cina

Harga minyak dunia (ilustrasi).
Foto: REUTERS/Max Rossi
Harga minyak dunia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia jatuh pada Selasa (31/7) atau Rabu (1/8) pagi WIB. Kejatuhan harga minyak global ini menjadi penurunan bulanan terbesar dalam dua tahun terakhir.

Penurunan harga minyak dipicu kekhawatiran pasokan setelah produksi OPEC mencapai angka tertinggi pada Juli 2018. Anjloknya harga juga dibayangi laporan bahwa Amerika Serikat dan Cina mungkin membuka kembali pembicaraan perdagangan yang dapat meningkatkan permintaan.

Patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun 1,34 dolar AS menjadi menetap di 74,21 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Kontrak September yang berakhir pada Selasa (31/7) ditutup pada 74,25 dolar AS.

Sementara itu, minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September, merosot 1,37 dolar AS menjadi menetap di 68,76 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Brent kehilangan lebih dari enam persen pada Juli, sementara minyak mentah AS merosot sekitar tujuh persen, penurunan bulanan terbesar untuk kedua acuan tersebut sejak Juli 2016.

Harga minyak memperpanjang kerugiannya dalam perdagangan pasca-penyelesaian, dengan minyak mentah AS pada 68,32 dolar AS per barel, setelah data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak mentah domestik naik 5,6 juta barel pekan lalu.

Sebuah jajak pendapat Reuters memperkirakan stok turun 2,8 juta barel. Data Badan Informasi Energi AS (EIA) akan dirilis pada Rabu waktu setempat.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement