Senin 30 Jul 2018 20:00 WIB

Mendes Ajak Pengusaha di Desa Manfaatkan Peluang Prukades

Prukades bisa menciptakan tenaga kerja di desa.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo ketika rapat persiapan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Desa PDTT, pemda, dan mitra usaha dalam rangka pengembangan Prukades di Balai Makarti Muktitama, Jakarta Selatan, Rabu (28/2)
Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo ketika rapat persiapan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Desa PDTT, pemda, dan mitra usaha dalam rangka pengembangan Prukades di Balai Makarti Muktitama, Jakarta Selatan, Rabu (28/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo menekankan pentingnya inovasi dan selalu responsif dalam menangkap peluang di era revolusi industri 4.0. Dia pun mengajak para penguasa untuk masuk di peluang-peluang model Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

"Seperti halnya ini, Gabungan Pengusaha Pembibitan Unggas (GPPU) juga pasti bisa menghadapi perubahan asal punya bisnis model yang jelas. Saya ajak GPPU untuk masuk di peluang Prukades juga," ujar Eko melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (30/7).

 

Eko melanjutkan, bisnis model Prukades ini bisa menciptakan tenaga kerja di desa. Dia mengasumsikan jika angkatan kerja di desa bisa menghasilkan Rp 2 juta saja, maka dalam satu bulan akan ada perputaran finansial mencapai Rp 2 Triliun. Jika Rp 1.000 Triliun dalam satu bulan, maka akan tercipta Rp 12 ribu triliun dalam satu tahun. 

 

"Silakan GPPU kalau masuk, buat model kemitraan, bikin rumah potong, bikin desa wisata yang menawarkan makan ayam. Kerjasama juga dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk bikin kafe-kafe di tengah sawah seperti di Pujon Kidul. Bikin desa wisata dengan menu makan ayam, wisata ayam dan sebagainya yang akan meningkatkan konsumsi ayam. Manfaatkan kesempatan pembangunan di desa," ajak Eko.

 

Sementara itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian, Sugiono mengatakan, GPPU adalah salah satu pejuang protein hewani Indonesia. Dia pun mengklaim bahwa saat ini kondisi perunggasan di Indonesia dalam kondisi sehat. 

 

"Ekonomi akan turun kalau peternak hancur. Tidak apa-apa harga mahal, pedagang untung, masyarakat beli, daripada harga murah dan tidak ada yang beli," ujar dia.

 

Ketua Umum GPPU Krissantono meyakinkan bahwa organisasi ini tidak mungkin menghadapi dan memikul beban sendiri. Sinergi dengan pemerintah diperlukan untuk menjawab segala tantangan yang ada.

 

"Kita perlu Pak Mendes karena peternak-peternak ada di desa. Siapa tahu ke depan ada kerjasama yang terjalin," kata Krissantono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement