Ahad 29 Jul 2018 02:13 WIB

Susi: Mari Kita Jaga Laut dari Eksploitasi Tambang

Pengelolaan ruang laut harus dilakukan secara bijak.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan keterangan tentang kebakaran puluhan kapal di Benoa, di Kantor KKP Jakarta, Selasa (17/7).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan keterangan tentang kebakaran puluhan kapal di Benoa, di Kantor KKP Jakarta, Selasa (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta masyarakat menjaga laut. Termasuk, dari eksploitasi pertambangan sebagai upaya melestarikan kawasan tersebut.

"Jaga dari eksploitasi tambang yang berlebihan, sehingga tetap terjaga kelestarian lautnya," kata Menteri Susi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/7).

Susi juga mengingatkan manfaat dan pentingnya mangrove sebagai tempat ikan berkembang biak dan nursery ground. Untuk itu, ujar dia, pengelolaan ruang laut untuk kegiatan perikanan, pariwisata, dan pertanian harus dilakukan secara bijak, dengan memperhatikan aspek keberlanjutan.

"Jangan lupa jaga bakau. Bakau itu tempat bertelurnya ikan. Tempat ikan beranak pinak. Juga sebagai pertahanan dari abrasi dan erosi, yang murah, dibandingkan dengan membangun benteng-benteng," tuturnya.

Susi juga mengimbau masyarakat membersihkan pantai sebagai bagian dari kampanye Pandu Laut Nusantara, gerakan menuju laut bersih dan sehat. Menteri Kelautan dan Perikanan mengajak masyarakat mengurangi penggunaan sampah plastik yang berbahaya bagi ekosistem laut dan juga kesehatan manusia.

Apalagi, ia juga mengingatkan bahwa pada 2030 mendatang, jumlah plastik lebih banyak daripada ikan yang ada di lautan. Sebelumnya, KKP menggelar jambore pesisir di sejumlah daerah sebagai upaya untuk membersihkan kawasan perairan seperti lautan dan tepi pantai dari berbagai sampah terutama plastik yang terus membahayakan ekosistem di sana.

Menurut Susi, dalam acara tersebut juga dilakukan acara bersih-bersih dan penyadaran agar tidak menggunakan lagi sampah plastik, serta juga digelar pula sejumlah lomba. Menteri Susi juga mengingatkan hingga saat ini jangan ada lagi warga yang menggunakan botol air mineral dari plastik dan jangan menggunakan sedotan plastik atau kantong kresek.

"Kurangi sampah plastik harus dimulai dari diri kita sendiri," kata Susi.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi memaparkan jambore pesisir merupakan bagian dari program Gita Laut atau Gerakan Cinta Laut di Tanah Air. Selain itu, ujarnya, setiap warga bila melihat ada sampah di kawasan perairan harus diambil dan dimasukkan ke tempat sampah, karena bila tidak dapat dikonsumsi oleh ikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement