REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil pemantauan langsung di lapangan, perkembangan harga aneka cabai secara nasional relatif aman dan stabil. “Saya sendri memantau langsung di Kalimantan Barat, harga dan pasokan cabai di sana aman, tidak seperti yang diberitakan selama ini," kata Kepala Sub Direktorat (Subdit) Aneka Cabai dan Sayuran Buah Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Mardiyah Hayati dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (24/7).
Mardiyah menjelaskan, berdasarkan data di Pasar Induk Kramat Jati pada Senin (23/7), harga cabai merah keriting terpantau Rp 18.000/kg, cabai rawit merah Rp 38.000/kg dan cabai besar Rp 24.000/kg.
"Jadi kami bisa simpulkan harga dan pasokan cabai sebenarnya sangat aman," ujar Mardiyah.
Surplus produksi cabai pada Juli hingga Agustus, produksi cabai jelang lebaran Idul Adha yang akan jatuh pada 22 Agustus 2018, lebih dari cukup.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, kondisi pertanaman cabai di sentra-sentra produksi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur saat ini sangat baik. Pihaknya mengaku telah melakukan monitoring dan pengaturan pola tanam cabai agar produksi bisa berlangsung terus menerus.
“Tiga sampai empat bulan sebelum Idul Adha kami sudah persiapkan pertanaman cabainya," tutur Prihasto.
Data Ditjen Hortikultura menyebutkan luas tanam cabai periode Maret - April 2018 mencapai 21 - 23 ribu hektar. “Ketersediaan cabai rawit pada Juli-Agustus 2018 mencapai 79 - 82 ribu ton, sedangkan untuk cabai besar sebanyak 101-105 ribu ton. Pada periode tersebut kebutuhan diperkirakan 70-74 ribu ton untuk cabai rawit, dan 93-97 ribu ton untuk cabai besar. Artinya, terdapat surplus produksi cabai yang cukup besar pada saat memasuki Idul Adha nanti," kata Prihasto.
Hasil pemantauan Kementerian Perdagangan (Kemendag) awal Juli lalu harga cabai rawit sempat turun drastis. Bahkan ada pedagang yang merelakan cabainya dijual di harga Rp 6.000,-/kg ketimbang busuk. Padahal sebelumnya harga cabai di sejumlah pasar mencapai Rp 22.000/kg.
Saat itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan, anjloknya harga cabai di sejumlah pasar tidak akan berlangsung lama. Dia juga menegaskan turunnya harga cabai rawit bukan disebabkan adanya impor.
"Diharapkan ini hanya terjadi beberapa hari saja. Enggak ada (impor cabai rawit yang masuk)", kata Enggar ketika itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7).
Petani Jamin Suplai Cabai Aman
Data perbandingan harga cabai-bawang di tingkat petani, grosir, dan eceran (rata-rata pasar retail DKI Jakarta) per Senin (23/7) terpantau masih terkendali.
Berikut harga komoditi tersebut; Bawang Merah Rp 13.200,-/kg (petani), Rp 18.000,-/kg (grosir), Rp 30.511,-/kg (eceran). Cabai Merah Besar Rp 17.667,-/kg (petani), Rp 24.000,-/kg (grosir), Rp 41.232,-/kg (eceran). Cabai Merah Keriting Rp 19.469,-/kg (petani), Rp 18.000,-/kg (grosir), Rp 36.441,-/kg (eceran). Cabai Rawit Merah Rp 34.571 (petani), Rp 38.000,-/kg (grosir), Rp 59.372,-/kg (eceran). Cabai Rawit Hijau Rp 19.300,-/kg (petani), Rp 20.000,-/kg (grosir), Rp 40.581,-/kg (eceran).
Subdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah Ditjen Hortikultura Kementan memberi catatan untuk komoditas bawang merah, cabai merah besar, dan cabai rawit hijau karena selisih harga petani dengan harga eceran di atas 100%. Harga tersebut adalah; bawang Merah 131,1%, cabai merah besar 133,4%, dan cabai rawit hijau 110,3%.
Sedangkan komoditas cabai merah keriting dan cabai rawit merah perlu diwaspadai karena selisih harga petani dengan eceran di atas 50%, masing-masing 87,2% dan 71,7%. Meski demikian, masyarakat konsumen tak perlu khawatir akan kenaikan harga, karena petani menjamin pasokan cabai dari sentra-sentra produksi hingga kini terkendali lancar.
“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan pasokan cabai segar. Kami jamin akan terus mensuplai penuh ke pasar induk dan beberapa pasar di kota besar. Kami juga sudah kerja sama dengan jaringan Alfamidi untuk membantu masyarakat mendapatkan cabai segar," ujar Ketua Gapoktan Mujagi Kabupaten Cianjur yang juga Sekretaris Asosiasi Champion Cabai Indonesia Suhendar.