Rabu 25 Jul 2018 06:40 WIB

Perusahaan Cina Investasi 2,54 Miliar Dolar AS di Jateng

Perusahaan menggandeng mitra lokal dalam menjalankan bisnisnya.

Besi dan Baja Prioritas Industri di Indonesia (ilustrasi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Besi dan Baja Prioritas Industri di Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perusahaan baja asal Cina Hebei Bishi Steel Group menginvestasikan dananya senilai 2,54 miliar dolar AS di Provinsi Jawa Tengah. Perusahaan tersebut menggandeng mitra lokal dalam menjalankan bisnisnya.

"Itu investasi untuk tahap pertama di Kendal," kata Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko di Beijing, Selasa (24/7) malam.

Investasi tahap pertama itu meliputi pabrik baja berkapasitas tiga juta ton, batu bara panas (coking coal) berkapasitas 2,4 juta ton, pembangkit listrik berkapasitas 270 MW, dan fasilitas pendukung dermaga dengan kapasitas 100 DWT.

Dalam menginvestasikan dananya itu, Hebei Bishi Steel Group yang berkedudukan di Tangshan, Provinsi Hebei, menggandeng mitra lokalnya di Indonesia, PT Seafer Kawasan Industri.

"Jateng salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia. Pengusaha Cina yang ingin investasi, kami siap mengawal sampai berhasil," kata Wagub saat menghadiri jamuan makan malam di Wisma Indonesia KBRI Beijing atas undangan Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun.

Selain menyediakan infrastruktur yang cukup memadai, pihaknya di depan para pengusaha Cina itu juga berjanji akan mempermudah proses perizinan. "Sukses investor, sukses kita bersama. Sukses pembangunan, sukses masyarakat juga," ujar Heru didampingi Bupati Kendal Mirna Annisa.

Sementara itu, Direktur Hebei Bishi Industry Group Deng Ji berharap bisa segera merealisasikan investasi di wilayah kawasan industri Seafer Kendal Jateng itu.

"Penandatanganan kesepakatan bersama telah kami lakukan. Kami ingin segera merealisasikannya. Bahkan kalau bisa kami ingin berinvestasi lebih banyak lagi di Jawa Tengah," katanya.

Menurut dia, investasinya di Jateng itu merupakan salah satu proyek percontohan Cina dalam kerangka inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 (Belt and Road) di Indonesia.

Presiden Direktur PT Seafer Kawasan Industri Harry W Sudarwo mengaku telah mempersiapkan lahan seluas 700 hektare yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.

"Lahan sudah kami persiapkan. Izin juga sudah kami kantongi," ujar pria kelahiran Sidoarjo, Jawa Timur, itu.

Penandatanganan kesepakatan bersama antara Hebei Bishi Industry Group dan PT Seafer Kawasan Industri dilakukan di Beidahe, Provinsi Hebei, Senin (23/7), dengan disaksikan Dubes Djauhari, Wagub Jateng, dan Bupati Kendal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement