Rabu 18 Jul 2018 23:02 WIB

Kementan akan Gelar Operasi Pasar Telur Ayam Besar-besaran

Operasi pasar telur ayam akan dimulai pada Kamis besok (19/7).

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Pekerja menata telur ayam di tempat usaha ternak ayam petelur di Takeran, Magetan, Jawa Timur, Jumat (13/7).
Foto: Antara/Siswowidodo
Pekerja menata telur ayam di tempat usaha ternak ayam petelur di Takeran, Magetan, Jawa Timur, Jumat (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian akan menggelar operasi pasar untuk menekan harga telur ayam. Operasi pasar besar-besaran dilakukan di kota-kota besar, salah satunya adalah DKI Jakarta pada Kamis (19/7).

"Kamis 18 Juli saya operasi pasar, besar-besaran," kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Rabu (18/7) malam.

Di Jabodetabek rata-rata harga telur ayam di tingkat konsumen mencapai Rp 28 ribu per kg. Namun khusus operasi pasar, harga yang dijual sama dengan harga dari peternak.

Menurut Amran, salah satu penyebab tingginya harga telur adalah rantai pasok, sehingga meroket ketika sampai di warung. Untuk itu, Amran akan melepas mobil pengangkut telur ayam murah ditandai dengan bunyi sirine di Toko Tani Indonesia (TTI) Center, Pasar Minggu Jakarta sebagai lokasi operasi pasar.

Berdasarkan data Direktorat Pemasaran dan Pengolahan Hasil Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, harga terendah telur di kandang peternak Jawa Timur Rp 19.500 per kg. Di Jawa Tengah Rp 19 ribu per kg. Sedangkan harga terendah di Bodetabek Rp 22 ribu per kg.

Di Jakarta, operasi pasar telur ayam murah rencananya akan digelar di 100 titik pasar, kecamatan, kelurahan, dan perumahan. "Mobil-mobil pengangkut telur akan dilepas langsung oleh Menteri Pertanian dari Toko Tani Indonesia Centre Jati Padang Pasar Minggu, Kamis (19/7). Untuk kemudian dikirim ke 100 titik dan dijual Rp 19.500 per kg", ujar Direktur Pemasaran dan Pengolahan Hasil Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Fini Murfiani.

Satu mobil akan mengangkut satu hingga dua ton telur ayam yang dipasok sejumlah perusahaan produsen di antaranya Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara (PPUN) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar), Charoen Pokphand, Japfa Comfeed Indonesia, dan PT Malindo Feedmill.

Baca: Pengusaha Unggas Bantah Ada Mafia di Balik Mahalnya Telur

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement