Rabu 18 Jul 2018 19:17 WIB

Fokus Salurkan KPR, Kredit BTN Tumbuh 19,14 Persen

BTN masih menjadi penguasa pangsa pasar KPR sebesar 37,47 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Dirut Bank Tabungan Negara Maryono memaparkan kinerja perseroan selama semester pertama 2018 di Jakarta, Rabu (18/7). BTN berhasil meningkatkan penyaluran kredit sebesar 19.14% secara year on year setara Rp 211,35 triliun.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Dirut Bank Tabungan Negara Maryono memaparkan kinerja perseroan selama semester pertama 2018 di Jakarta, Rabu (18/7). BTN berhasil meningkatkan penyaluran kredit sebesar 19.14% secara year on year setara Rp 211,35 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Tabungan Negara (BTN) mencatat pertumbuhan kredit naik 19,14 persen secara tahunan (year on year) menjadi Rp 211,35 triliun pada semester I 2018. Sebelumnya pada periode sama tahun lalu, kredit BTN sebesar Rp 177,4 triliun. 

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pendongkrak utama pertumbuhan kredit tersebut adalah kredit perumahan (KPR) yang tumbuh 19,76 persen yoy menjadi Rp 191,3 triliun. "KPR subsidi dan nonsubsidi dengan porsi lebih dari 73,5 persen dari total keseluruhan masih menjadi penggerak utama laju kredit perusahaan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (18/7).

Ia menyebutkan, per semester I 2018, KPR subsidi tumbuh 30,26 persen yoy menjadi Rp 83,36 triliun. Sedangkan, KPR nonsubsidi tumbuh 13,4 persen yoy. 

Saat ini, kata dia, BTN menguasai pangsa pasar KPR nasional sebesar 37,47 persen sehingga masih menjadi penyalur KPR subsidi terbesar dengan porsi mencapai 94,12 persen. "Khusus untuk program Satu Juta Rumah, per Juni 2018, BTN sudah salurkan KPR untuk 423.303 unit rumah, nilainya Rp 38,4 triliun. Baik dalam bentuk KPR subsidi maupun nonsubsidi," tutur Maryono. 

Dari penyaluran tersebut, sebanyak 307.360 unit di antaranya berbentuk kredit konstruksi perumahan. Sementara khusus KPR subsidi, BTN sudah distribusikan pinjaman untuk 297.044 unit dengan nilai Rp 17,15 triliun. 

Pada sektor kredit konstruksi perumahan, kata dia, perseroan tumbuh sebesar 17,03 persen yoy. Dengan begitu kini sebanyak Rp 27,6 triliun mengalir untuk para pengembang perumahan. 

Kredit nonperumahan BTN tumbuh 13,49 persen yoy menjadi Rp 20,05 triliun per semester pertama tahun ini. Kontribusi terbesar dari kredit komersial sebesar Rp 15,49 triliun, lalu kredit konsumer tercatat Rp 4,5 triliun per Juni 2018.

"Di semester kedua, kami akan terus genjot kredit perumahan untuk mengejar target kredit kami tahun ini. Target kredit kami 2018 diharapkan tumbuh di atas 20 persen," tegas Maryono. 

Lebih lanjut, kata dia, rasio kredit bermasalah (NPL) gross BTN membaik di 2,78 persen pada semester I 2018. Sebelumnya pada periode sama tahun lalu sebesar 3,23 persen. 

"NPL gross terendah berhasil di catatkan segmen KPR subsidi yang hanya sebesar 1,21 persen. Angka tersebut lebih baik dibandingkan semester pertama 2017 yang mencapai 1,66 persen," tutur Maryono. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement