REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini penerimaan negara akan mencapai target pada 2018. Dia mengatakan, perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mampu mendorong penerimaan bahkan hingga melebihi target di APBN 2018 yang sebesar Rp 1.894,7 triliun.
"Pendapatan negara dengan kalkulasi yang kita hadapi sekarang, dengan kurs di semester kedua dan lain-lain, kita lihat akan 100 persen atau ada 8 triliun lebih tinggi yang berasal dari kombinasi PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan pajak," kata Menkeu di kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (10/7).
Jika sesuai dengan pernyataan Sri, artinya penerimaan negara diyakini akan mencapai Rp 1.902,7 triliun pada akhir tahun ini. Ketika ditanya lebih detail, Sri masih enggan menjawab. Ia mengatakan, hal itu akan ia sampaikan dalam laporan keuangan pemerintah semester pertama kepada DPR.
Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Robert Pakpahan meyakini pertumbuhan penerimaan pajak bisa mencapai 18 persen dibandingkan tahun lalu. Hingga semester pertama 2018, penerimaan pajak telah mencapai Rp 581 triliun atau 40,84 persen dari target APBN 2018.
Realisasi tersebut tumbuh 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika faktor Amnesti Pajak dihilangkan, maka pertumbuhan penerimaan pajak mencapai 16,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.