Selasa 10 Jul 2018 17:50 WIB

IHSG Kembali Ditutup di Zona Hijau

IHSG ditutup di level 5.881,76.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (10/7) kembali ditutup menguat. Kali ini penguatannya sebesar 1,28 persen atau 74,38 poin di 5.881,76.

Pergerakan IHSG sepanjang hari ini memang nyaris tidak beranjak dari zona hijau. Pada akhir perdagangan sesi I pun ditutup naik 1,07 persen atau 62,42 poin ke 5.869,79.

Penguatan IHSG didukung pula oleh kenaikan saham emiten dari berbagai sektor. Di antaranya sektor perbankan, konsumer, konstruksi, serta properti.

Di sektor perbankan kenaikan tertinggi terjadi pada saham Bank Negara Indonesia (BBNI) yang mencapai 100 poin atau 1,39 persen ke 7.300. Kemudian di sektor konsumer, saham PT Gudang Garam (GGRM) naik cukup tinggi yakni sebanyak 975 poin atau 1,39 persen ke 70.975.

Sementara di sektor konstruksi, saham PT Semen Indonesia (SMRG) menguat paling banyak sebab mencapai 7,45 persen atau 525 poin di 7.575. Selanjutnya di properti, saham PT Bumi Serpong Damai (BSDE) mencapai kenaikan tertinggi sebanyak 5,44 persen atau 80 poin ke 1.550.

Sedangkan untuk sektor negeri, masih banyak saham emiten yang ditutup melemah. Di antaranya saham PT Astra Agro Lestari (AALI) dengan pelemahan 1,38 persen atau 150 poin di 10.700.

Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan, IHSG kembali mencatatkan pergerakan positifnya meski kenaikannya tidak sebanyak sehari sebelumnya. "Pelaku pasar masih memanfaatkan sentimen yang ada di mana pergerakan indeks saham Asia masih bergerak positif sebagai imbas dari kembali positifnya laju bursa saham AS sebelumnya," kata dia.

Ia menjelaskan, saham-saham berkapitalisasi besar kembali diburu pelaku pasar. Terutama asing yang kembali mencatatkan nett buy senilai Rp 133,63 miliar turut mendukung kenaikan IHSG.

"Meski laju Rupiah sedikit tertekan namun, diimbangi dengan masih positifnya pergerakan pasar obligasi. Dengan begitu, tidak menghalangi IHSG untuk kembali berada di zona hijaunya," ucap Reza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement