REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membantah adanya kenaikan harga telur ayam. Harga komoditas pangan itu dinilainya justru sudah menurun.
"Telur nggak (naik harganya), telur sudah turun," katanya Ahad (8/7) malam.
Pernyataan Mendag tersebut berbeda dengan catatan laman Info Pangan Jakarta yang menyatakan harga rata-rata telur ayam di Jakarta pada Senin (9/7) mencapai Rp 27.060 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp 26 ribu per kg.
Kenaikan harga telur, kata Mendag, merupakan fluktuasi harga normal. Menurutnya, kenaikan harga tidak sampai Rp 2.000 per kg. "Ya fluktuasi Rp 1.000 - Rp 2.000 per kg, nggak ada soal," ujar dia.
Meski demikian, ia mengakui adanya kenaikan harga daging ayam. Saat ini, rata-rata harga daging ayam di Jakarta dijual sebesar Rp 36.763 per ekor, naik Rp 1.000 dari hari sebelumnya. Kenaikan harga daging ayam tersebut terjadi meski sebelumnya Kemendag telah meminta tambahan pasokan.
"Ayamnya saja (yang harganya naik) karena (harga) pakannya juga naik," kata Enggar.
Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Pertanian, ada surplus daging ayam sebanyak 517.819 ton tahun ini. Angka tersebut berdasarkan prognosa ketersediaan produksi daging ayam tahun ini sebesar 3.565.495 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi sebesar 3.047.676 ton.