Sabtu 07 Jul 2018 00:14 WIB

Jokowi akan Bahas Ancaman Perang Dagang AS

AS mengkaji ribuan produk yang bebas bea masuk dari negara berkembang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).
Foto: bea cukai
Aktivitas ekspor impor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan akan membahas secara khusus dengan para menterinya terkait ancaman perang dagang Amerika Serikat. Rencananya, pembahasan terkait ancaman perang dagang AS tersebut akan digelar pada Senin pekan depan.

"Saya kira nanti Senin kita bicara secara khusus mengenai hal itu," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Jumat (6/7).

Sebelumnya, Amerika Serikat mulai mengkaji 3.500 daftar produk yang bebas bea masuk yang dihasilkan oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun telah menyatakan akan mengenakan tarif impor 25 persen untuk 818 produk mulai 6 Juli 2018.

AS membidik 1.300 produk dari Cina senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif. Tarif baru itu berlaku untuk impor baja, aluminium, dan Cina serta potensi untuk tarif tambahan pada otomotif dan suku cadang mobil.

Pengenaan tarif tinggi perdagangan tersebut telah memicu aksi balasan yang juga akan mengakibatkan terjadinya perang dagang antarkedua belah pihak. Hal itu juga akan berdampak terhadap negara-negara lainnya. Kanada, Meksiko, Uni Eropa, dan Cina telah membalas dengan nilai sekitar 75 miliar dolar AS dalam tarif untuk produk buatan Amerika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement