Senin 02 Jul 2018 10:45 WIB

Dolar AS Kembali Menguat Terhadap Rupiah

Pelaku pasar tengah menantikan sentimen dari dalam negeri terkait data ekonomi Juli

Petugas teller memperlihatkan pecahan uang dolar AS. ilustrasi
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Petugas teller memperlihatkan pecahan uang dolar AS. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (2/7) pagi bergerak melemah lima poin. Kurs rupiah terhadap dolar AS melemah menjadi Rp 14.335 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.330 per dolar AS.

"Pelaku pasar masih mencermati perkembangan dari potensi terjadinya perang dagang antara AS dan Cina sehingga permintaan akan mata uang safe haven masih lebih besar," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin (2/7).

Reza menuturkan, pelaku pasar tengah menantikan sentimen dari dalam negeri terutama rilis data-data ekonomi di awal bulan. Dari dalam negeri sendiri memang belum ada sentimen terbarukan selain dari kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang memang ditunggu pelaku pasar.

Adanya pernyataan Menko Perekonomian, Darmin Nasution, bahwa kenaikan tersebut mengikuti perkembangan global yang ada dan antisipasi terjadinya capital outflow cukup direspon positif. "Di sisi lain, pergerakan Euro yang menguat setelah adanya kesepakatan terkait imigran turut diharapkan berimbas positif pada pergerakan rupiah," ujar Reza.

Sebelumnya, meski laju suku bunga acuan telah dinaikan sebesar 50 basis poin atau sesuai dengan keinginan pasar untuk meredam pelemahan rupiah lebih dalam, namun tidak banyak berimbas pada pergerakan rupiah yang hanya naik tipis. Adapun rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp14.368 per dolar AS dan resisten Rp14.295 per dolar AS. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement