Selasa 26 Jun 2018 09:25 WIB

HKTI Tetapkan 10 Penerima Anugerah Inovator Sektor Pertanian

Tim Juri merupakan pakar dan praktisi bidang inovasi pertanian.

Sejumlah petani sedang menyiapkan lahan di sawahnya untuk ditanami padi di musim gadu, di pinggiran Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (11/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah petani sedang menyiapkan lahan di sawahnya untuk ditanami padi di musim gadu, di pinggiran Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) telah menetapkan 10 penerima penghargaan  HKTI Innovation Award 2018. Secara resmi nama-nama mereka akan diumumkan ke publik bertepatan dengan pelaksanaan Asian Agriculture & Food Forum (ASAFF) 2018 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 28-30 Juni 2018.

Menurut Koordinator HKTI Innovation Award, Dr Avanti Fontana, para penerima penghargaan tersebut merupakan hasil seleksi dari puluhan peserta yang mendaftar. “Proses seleksi telah berjalan sejak awal Juni oleh Tim Juri yang terdiri atas sejumlah pakar dan praktisi bidang inovasi pertanian,” kata Avanti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (25/6).

Ia menambahkan, Sabtu (23/6), merupakan finalisasi seleksi dan penjurian yang berlangsung di Sekretariat HKTI Jakarta. Ada 67 peserta dari berbagai daerah dari 16 provinsi yang mendaftar mengikuti seleksi HKTI Innovation Award 2018. “Ada 21 peserta finalis dan 12 penilai dalam seleksi tahap II ini. Tipe inovasi peserta mencakup on-farming innovation, off-farming innovation, dan social innovation,” kata Avanti yang juga merupakan Waketum HKTI Bidang Inovasi.

Para peserta HKTI Innovation Award 2018 berasal dari berbagai latar belakang seperti para pemuda/pemudi, praktisi, akademisi, komunitas petani, guru, dan para inovator lainnya.  “Penghargaan Inovasi HKTI Tahun 2018 merupakan bentuk apresiasi inovasi kepada organisasi/tim/individu yang memiliki karya inovasi yang dihasilkan dalam kurun waktu setidaknya lima tahun terakhir (2014-2018),” ungkap Avanti yang juga pengajar manajemen inovasi di Universitas Indonesia.

Selain ketiga kategori tadi, panitia juga menyediakan penghargaan khusus bagi generasi muda inovator (young innovator). “Penghargaan ini untuk merangsang dan mamacu semangat generasi muda dalam mencintai dunia pertanian dan mendorong terjadinya regenerasi petani,” tutur Avanti.

Melalui ajang penghargaan karya inovasi ini, HKTI ingin mengapresiasi para inovator di berbagai sektor pertanian, yang karya inovasinya memberikan manfaat besar bagi pengembangan pertanian, meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat, serta memberikan solusi menghadapi tantangan yang semakin besar.

Menurut Ketua Umum HKTI, Moeldoko, pengembangan inovasi dan teknologi merupakan salah satu perhatian HKTI dalam memberdayakan petani dan mengembangkan pertanian Indonesia. Dalam berbagai kesempatan Moeldoko selalu menekankan bahwa petani harus menguasai teknologi dan melakukan berbagai inovasi.

Meski menerapkan teknologi dan inovasi terbaru, Moeldoko tetap mengingatkan bahwa sektor pertanian tetap harus menjaga kearifan lokal (local wisdom) sehingga inovasi teknologi dan budaya dapat saling melengkapi.

Mengenai HKTI Innovation Award 2018, Avanti Fontana memaparkan bahwa  para peserta penerima penghargaan yang ikut seleksi adalah mereka yang telah mencapai setidaknya kinerja teknis, yaitu telah berhasil mengubah ide kreatif dan/atau inovatif menjadi produk dalam bentuk prototipe barang atau jasa/layanan atau konsep program kerja, sistem kerja, sistem distribusi, desain, model sistem pertanian, model pendampingan pertanian, dan lain-lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement